TEMPO.CO, Sao Paulo - Tim nasional Brasil akan membuka perhelatan Piala Dunia 2014 di Arena Corinthians, Kota Sao Paulo, dinihari nanti. Di atas kertas, Brasil diunggulkan ketimbang sang lawan, Kroasia.
Selain berstatus tuan rumah, Brasil juga dinilai unggul kualitas individual karena para pemainnya mayoritas tersebar di pelbagai klub top Eropa. Meski begitu, gelandang tim nasional Brasil pada Piala Dunia 1998, Cesar Sampaio, memperingatkan para yuniornya untuk berhati-hati dalam laga pembuka nanti.
Menurut Sampaio, laga perdana tak pernah berjalan mudah bagi tim unggulan. Ia mencontohkan laga perdana Brasil pada Piala Dunia 1998 saat menghadapi Skotlandia, yang notabene lebih lemah dibanding tim Samba--julukan Brasil.
"Kalian tak pernah tahu pertandingan itu akan berjalan seperti apa," kata Sampaio seperti dilansir laman resmi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Kamis, 12 Juni 2014. "Waktu itu (jelang laga melawan Skotlandia), kami semua bahkan tak bisa tidur nyenyak."
Berikut ini beberapa fakta menarik laga Brasil-Kroasia.
- Kedua tim baru dua kali bertemu dengan catatan satu kemenangan untuk Brasil dan satu pertandingan berakhir imbang. Namun Brasil tak pernah menang dengan selisih dua gol.
- Pertemuan pertama terjadi dalam laga persahabatan dengan kedudukan akhir 1-1. Kroasia unggul terlebih dahulu lewat gol Nico Kranjcar pada menit ke-31 dan dibalas Ricardinho pada menit ke-42.
- Pertemuan kedua terjadi pada Piala Dunia 2006. Brasil menang 1-0 lewat gol Kaka pada menit ke-44.
- Pertandingan akan digelar di Arena Corinthians yang dibangun khusus untuk Piala Dunia. Mulai dibangun pada 2011, stadion berkapasitas 61 ribu tempat duduk itu masih dikebut penyelesaiannya hingga beberapa hari jelang pembukaan.
- Pertandingan ini akan dipimpin wasit asal Jepang, Yuichi Nishimura, dengan dibantu asisten Toru Sagara dan Toshiyuki Nagi. Adapun ofisial keempat adalah Alireza Faghani asal Iran.
- Penyerang timnas Brasil, Jo, adalah pemain dengan nama terpendek yang tercantum pada seragam Piala Dunia 2014. Meski bernama resmi Joao Alves de Assis Silva, ia lebih suka disebut dengan Jo.
FIFA | ARIE FIRDAUS