TEMPO.CO, Teheran - Warga Iran dan Nigeria barangkali menjadi masyarakat paling malang di dunia saat gelaran Piala Dunia 2014 dihelat. Soalnya, meski kedua negara ini lolos dan akan berhadapan pada 16 Juni Senin depan, pemerintah melarang warganya menggelar nonton bareng di area publik.
"Kepolisian Iran akan berupaya mengontrol dan membubarkan kerumunan massa di kafe maupun restoran yang menggelar layar untuk menonton pertandingan Piala Dunia, meski yang bertanding adalah tim nasional Iran," demikian dikutip kantor berita BBC pada Jumat, 13 Juni 2014. Namun, sangat disayangkan pemerintah Iran tidak memberikan penjelasan ihwal pelarangan ini. (Baca: Ini Harapan Paus Fransiskus untuk Piala Dunia 2014)
Pelarangan untuk menggelar nonton bersama Piala Dunia di ruang publik, menurut warga Iran, merupakan kebijakan kontroversial yang kesekian kalinya setelah pemerintah juga melarang laki-laki dan perempuan untuk pergi menonton film di bioskop bersama-sama.
"Pemerintah masih memberikan kelonggaran dengan mengizinkan siaran sepak bola tim nasional Iran ditonton di rumah masing-masing. Namun, pemerintah sudah memperingatkan dengan keras bagi asosiasi pemilik kafe di Teheran agar tidak menayangkan siaran sepak bola di kedai-kedai," demikian dilansir BBC. (Baca: Sukacita Neymar Bikin Gol di Debut Piala Dunia)
Hal yang sama terjadi di Nigeria. Pemerintah melarang warga menghindari kerumunan dan menggelar nonton bersama sebagai antisipasi adanya aksi terorisme dan bom bunuh diri yang sedang marak terjadi di Nigeria.
"Kebijakan ini bukan bermaksud menghentikan sama sekali warga Nigeria untuk mendukung tim nasional di Brazil, tapi untuk melindungi keselamatan mereka," kata Brigadir Jenderal Nicholas Rogers.
Keputusan pelarangan ini diambil beberapa minggu pasca-kelompok militan Islam, Boko Haram, melakukan aksi bom mobil yang menewaskan 18 orang saat nonton bareng di Kota Adamawa. (Baca: Neymar Gemilang, Brasil Tekuk Kroasia 3-1)
RAYMUNDUS RIKANG R.W
Berita Lain
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Uji Coba ke-26, Pelatih: Timnas U-19 Makin Bagus
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY