TEMPO.CO, Sao Paulo - Pemain belakang tim nasional Kroasia, Dejan Lovren, menyayangkan keputusan kontroversial wasit asal Jepang, Yuichi Nishimura yang memberikan penalti untuk Brasil dalam laga pembuka Piala Dunia 2014, di Stadion Arena Corinthians, Sao Paolo, Kamis, 12 Juni 2014.
"Saya sangat sedih dan ingin menangis. Semua orang sudah melihatnya, itu adalah sebuah skandal bagi FIFA," kata Lovren, seperti dikutip dari Goal.com, Jumat, 13 Juni 2014.
"Kita berbicara tentang rasa hormat. FIFA berbicara kepada kami tentang hal itu, dan apa yang terjadi? Lebih baik trofi Piala Dunia segera diberikan untuk Brasil," ucap Lovren.
Nishimura membuat keputusan kontroversial dalam laga pembuka Piala Dunia yang memperhadapkan Brasil dengan Kroasia. Saat skor pertandingan 1-1, Nishimura memberikan penalti untuk Brasil setelah Lovren dianggap melanggar penyerang tim Samba, Fred, di kotak penalti. Padahal, dalam tayangan ulang, tak terlihat ada gerakan Lovren melanggar Fred.
Bintang Brasil, Neymar, sukses mengeksekusi penalti dan membuat Brasil unggul 2-1. Akhirnya Brasil memenangi pertandingan dengan skor 3-1. Nishimura juga dianggap tak adil lantaran tak memberikan kartu merah kepada Neymar setelah gelandang serang Barcelona itu menyikut gelandang kreatif Kroasia, Luca Modric. Neymar hanya diganjar kartu kuning.
Nishimura juga menganulir gol Kroasia yang dicetak Ivan Perisic saat papan skor menunjukkan angka 2-1. Sebelum Perisic mencetak gol, penyerang Kroasia, Ivica Olic, dianggap telah terlebih dulu melakukan pelanggaran terhadap penjaga gawang Brasil, Julio Cesar. (Baca: Dikalahkan Brasil Pelatih Kroasia Putuskan Pulang)
Menurut Lovren, sebenarnya Kroasia telah bermain dengan baik dan punya peluang untuk menyulitkan Brasil. "Tapi tidak untuk melawan 12 pemain," ujarnya, menyindir keputusan Nishimura. "Kami melihat beberapa tayangan pertandingan di ruang ganti dan semua orang masih bertanya-tanya."
GOAL.COM | PRIHANDOKO
Berita Lain:
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Uji Coba ke-26, Pelatih: Timnas U-19 Makin Bagus
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY