TEMPO.CO, Jakarta - Sulit mencari sisi positif dari kekalahan Piala Dunia. Namun, pelatih Inggris, Roy Hodgson, berhasil menemukannya. "Tanpa ragu, ini merupakan tim terbaik yang pernah saya tangani," ujarnya, kemarin.
Inggris takluk 1-2 dari Italia di pertandingan pertama mereka di Grup D, di Manaus. Tim Tiga Singa tertinggal lewat tendangan jauh Claudio Marchisio di menit 35. Daniel Sturridge menyamakan skor dua menit kemudian setelah mensontek umpan lambung Wayne Rooney. Namun, di menit 50, Mario Balotelli membuat Italia kembali unggul lewat gol tandukannya.
Ini merupakan Inggris yang berbeda dengan saat mereka tersingkir dari Italia di Piala Eropa, dua tahun lalu. Waktu itu Italia mendominasi pertandingan meski berkesudahan 0-0 dan ditentukan lewat penalti. Kini kedua tim berbagi penguasaan bola. Inggris bahkan lebih banyak menciptakan peluang.
Hal itu yang membuat Roy Hodgson--yang bertugas sejak Mei 2012--optimistis memandang masa depan mereka di Brasil. "Jika bermain seperti pertandingan ini, kami optimistis bisa lolos dari fase grup," katanya. Inggris akan menghadapi Uruguay, Kamis nanti, lalu Kosta Rika di pertandingan penutupan Grup D, 24 Juni mendatang.
Pelatih Italia, Cesare Prandelli, mendukung optimisme Roy Hodgson. "Beberapa tahun lalu, Inggris masih memainkan umpan-umpan panjang," ujarnya. "Tapi sekarang mereka tampil sebagai tim dengan teknik tinggi yang mengandalkan operan segitiga."
Pelatih yang membawa negaranya jadi runner-up Piala Eropa 2012 itu menilai Inggris memiliki keunggulan dari sisi fisik. Benteng pertahanan Italia dibuat kerepotan oleh kecepatan Strurridge di ujung tombak, penyerang lubang Raheem Sterling, dan Danny Welbeck di sayap kanan. "Mereka memiliki salah satu barisan penyerang terkuat di Piala Dunia ini," kata Prandelli, 56 tahun.
Meski berfokus pada sisi positif, Roy Hodgson tidak melupakan pekerjaan rumah pasukannya. Mantan pelatih Internazionale dan Fulham itu mengatakan strategi menyerang yang dia usung membuat lubang di lini belakang. "Sehingga disikat oleh Italia," kata pelatih 66 tahun itu.
Kelemahan, dia melanjutkan, ada di sektor penyerangan. Roy Hodgson menyebut terdapat lebih dari dua kesempatan lewat tembakan dan umpan silang di menit-menit akhir pertandingan. "Namun, kami gagal memanfaatkannya jadi gol penyeimbang," ujarnya.
Penyerang legendaris Inggris, Alan Shearer, menilai Wayne Rooney memiliki kesempatan emas untuk menyelamatkan negaranya di babak kedua. Namun, dia enggan menuding penyerang 28 tahun itu sebagai biang kerok karena telah bekerja keras sepanjang 90 menit, termasuk menyumbang assist. "Apalagi kemarin dia bermain di sisi kiri yang bukan posisi idealnya," kata mantan pemain Newcastle United itu.
BBC | GUARDIAN | FOOTBALL ITALIA | REZA MAULANA
Berita lain:
Maroko Juarai Etape Terberat Tour de Singkarak
Falla Tantang Federer di Babak Final
Etape Terakhir Painan Menuju Padang Diikuti 83 Pembalap
Pembalap Iran Juarai Tour de Singkarak 2014
Kamp Latihan Uruguay Disusupi Gerombolan Semut
Welbeck Pulih Jelang Inggris Vs Italia
Ahsan/Hendra Melaju ke Final Jepang Terbuka