Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Las Ramblas dan Sepeda Gazelle

image-gnews
Pemain Belanda, Arjen Robben memberikan keterangan pers. AP/Wong Maye-E.
Pemain Belanda, Arjen Robben memberikan keterangan pers. AP/Wong Maye-E.
Iklan

Oleh: Hari Prasetyo, Wartawan Tempo

Bert van Marwijk mungkin tidak bertegur sapa dengan Johan Cruyff sampai sekarang. Empat tahun lalu, sebagai pelatih, Van Marwijk berhasil membawa tim Belanda ke babak final Piala Dunia. Dalam babak puncak itu, mereka diempaskan Spanyol. Tapi bukan pujian atau penghargaan yang diberikan Cruyff, melainkan kecaman.

Cruyff, waktu itu, memang gencar mengkritik bekas timnya tersebut. Ia bilang permainan anak-anak Oranye jelek, negatif, dan mengingkari semangat total football--revolusi strategi permainan sepak bola yang diperkenalkan Cruyff dan kawan-kawan pada periode 1970-an.

Dinihari nanti, dua tim terkemuka ini bertemu lagi dalam babak penyisihan grup putaran final. Spanyol masih ditulangpunggungi oleh anak-anak dari sebuah kota yang indah, Barcelona, dan dengan pelatih yang sama, Vicente del Bosque. Adapun Belanda juga masih datang dengan "sisa-sisa" warna Ajax Amsterdam--tempat lahirnya total football--tapi dengan pelatih baru, Louis van Gaal.

Menariknya, meski sama-sama berasal dari "klan Ajax", Van Gaal dan Cruyff seperti anjing dan kucing. Adalah Cruyff yang lebih dulu memprovokasi para eksponen Ajax untuk menolak kembalinya Van Gaal menangani klub dari kota terbesar di Belanda itu. Pasalnya, Van Gaal mbalelo dari total football dan keras seperti Van Marwijk.

Spanyol, yang indah dengan tiki-taka, mengingatkan akan suasana di salah sudut Kota Barcelona, yaitu jalanan di sepanjang kawasan bernama Las Ramblas. Adapun Belanda, dengan sisa-sisa total football yang mengutamakan kesinambungan pergerakan dan aliran bola, serupa dengan sepeda-sepeda yang berseliweran di jalur pedestrian Amsterdam.

Barcelona yang menawan. Di sana, petikan lagu Koes Plus, "Kerja di malam hari, tidur di siang hari. Betapa berat beban hidupku, huuu...." seakan-akan bisa diubah menjadi, "Kerja di malam hari, tidur lebih dulu siang hari, betapa nyaman hidupku ini, ooo...." Bercengkerama di sepanjang jalur pedestrian Las Ramblas pada malam hari memang sungguh asyik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal serupa juga bisa dialami di Amsterdam. Adalah sebuah kenikmatan tersendiri menyusuri jalanan dengan sepeda butut atau naik sepeda ontel di kota ini. Saya beruntung pernah menikmati kedua kota itu dalam kesempatan berbeda.

Di Barcelona, dan Spanyol umumnya, sepak bola adalah sesuatu yang mesti ditampilkan dengan indah. Umpan-umpan mengalir dalam kelokan-kelokan yang tak terduga. Kadang cepat, tapi dalam kesempatan lain lebih lambat dan arahnya membikin lawan terkejut, disebabkan oleh tekukan-tekukan kaki dari para pemain ber-skill individu tinggi.

Di Amsterdam, Belanda, bola juga terus mengalir, tapi dalam alur yang lebih teratur di antara kaki-kaki kukuh pemain yang memiliki teknik dasar rapi. Dengan dominansi pada keteraturan aliran bola dan kekukuhan menjaga agar jangan sampai bola diserobot lawan, Bert van Marwijk mengantar Oranje sampai ke final Piala Dunia 2010. Tapi pentas Belanda sungguh membosankan dan menjemukan.

Memang, dengan cara yang resik itu, mereka tidak terkalahkan hingga menjejak semifinal. Namun, dalam final, Spanyol dengan "kesemrawutannya yang indah" mengacak-acak keteraturan Oranye tersebut. Keteraturan dan ketertiban saat itu takluk pada keliaran.

Mungkinkah itu sebenarnya merupakan cermin kehidupan? Entahlah. Tapi hidup mungkin memang harus dimainkan dengan dua gaya itu, antara style tim sepak bola Spanyol dan Belanda. Ada kalanya kita terus-terusan keluar--ke rumah pacar, kantor, dan urusan lain--dengan celana panjang necis berkemeja apik. Naik mobil atau taksi. Tapi, ketika pola itu mulai menjadikan diri bagai robot, mari coba gaya lain. Gaya yang lebih liar tapi bisa jadi lebih sehat dan ramah lingkungan.

Ayo jalan kaki atau naik sepeda bercelana pendek dan baju kaus yang membuka peluang tubuh menyerap udara bebas. Di ruangan rumah masih bersandar sepeda merek Gazelle, oleh-oleh mendiang mertua dari Belanda. Sepeda itu masih saya pakai ke mana-mana. Tidak dengan pakaian necis ala pagi hari di Den Haag, tapi bercelana pendek dan baju kaus guna melawan udara Jakarta yang panas. Bolehlah ditambah seikat selendang merah di kepala. Sebagaimana pemain La Furia Roja atau tim Matador mengimbangi keteraturan Oranye dengan kedutan-kedutannya yang liar.


Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Senin Dinihari 11 September 2023: Belanda dan Denmark, Polandia kalah

14 hari lalu

Pemain Timnas Belanda, Cody Gakpo, berselebrasi bersama rekan setimnya. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Senin Dinihari 11 September 2023: Belanda dan Denmark, Polandia kalah

Hasil Kualifikasi Euro 2024 pada Senin dinihari, 11 September 2023: Timnas Belanda dan Denmark, sedangkan Polandia kalah.


Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Jumat Dinihari 8 September: Prancis, Belanda, Denmark, dan Polandia Menang

17 hari lalu

Para pemain Timnas Prancis berselebrasi. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Jumat Dinihari 8 September: Prancis, Belanda, Denmark, dan Polandia Menang

Hasil Kualifikasi Euro 2024 Jumat dinihari, 8 September 2023: Timnas Prancis, Belanda, Denmark, dan Polandia menang. Sedangkan Republik Cek tertahan.


Kapten Liverpool Virgil van Dijk Sebut The Reds Berada dalam Fase Transisi

17 hari lalu

Pemain Liverpool, Virgil van Dijk. REUTERS/David Klein
Kapten Liverpool Virgil van Dijk Sebut The Reds Berada dalam Fase Transisi

Liverpool di urutan ketiga klasemen Liga Inggris dengan 10 poin, tertinggal dua poin dari Manchester City.


Perjalanan Karier Davy Klaassen dari Ajax Amsterdam Menuju Inter Milan

20 hari lalu

Pemain Ajax Amsterdam dan tim nasional Belanda Davy Klaassen. REUTERS/Amanda Perobelli
Perjalanan Karier Davy Klaassen dari Ajax Amsterdam Menuju Inter Milan

Profil dari pesebak bola asal Belanda, Davy Klaassen, dari awal karirnya hingga tiba di Inter Milan.


Ivar Jenner Siap Perkuat Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-23, Ini Profilnya

23 hari lalu

Ivar Jenner. (Instagram/@ivarjnr)
Ivar Jenner Siap Perkuat Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-23, Ini Profilnya

Shin Tae-yong panggil sejumlah pemain perkuat Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23, salah satunya Ivar Jenner. Ini profilnya.


Profil Teun Koopmeiners, Pemain yang Tak Dilepas Atalanta untuk Napoli

28 hari lalu

Pesepak bola Atalanta Teun Koopmeiners. FOTO/Instagram
Profil Teun Koopmeiners, Pemain yang Tak Dilepas Atalanta untuk Napoli

Klub Atalanta menolak tawaran dari Napoli untuk transfer gelandang Teun Koopmeiners


Mengenal Sarina Wiegman, Pelatih Sukses Timnas Wanita Inggris yang Diminati Oleh Timnas Putra Belanda

28 hari lalu

Pelatih timnas inggris, Sarina Wiegman. REUTERS/Hannah Mckay
Mengenal Sarina Wiegman, Pelatih Sukses Timnas Wanita Inggris yang Diminati Oleh Timnas Putra Belanda

Sarina Wiegman akan mencetak sejarah baru sebagai wanita pertama yang menangani tim laki-laki, jika menjadi pelatih Timnas Belanda nantinya.


Profil Arnaut Danjuma, Main Rancak Bersama Villarreal Kini Diburu AC Milan

15 Juli 2023

Pemain Villarreal Arnaut Danjuma. REUTERS/Pablo Morano
Profil Arnaut Danjuma, Main Rancak Bersama Villarreal Kini Diburu AC Milan

AC Milan berminat memburu penyerang Villarreal, Arnaut Danjuma. Ini profil dan keistimewaan penyerang yang akan gantikan Zlatan Ibrahimovic.


Profil Edwin van Der Sar, Kiper Legendaris MU yang sedang Dirawat Setelah Mengalami Pendarahan Otak

9 Juli 2023

Edwin van der Sar. Wikipedia
Profil Edwin van Der Sar, Kiper Legendaris MU yang sedang Dirawat Setelah Mengalami Pendarahan Otak

Kiper legendaris timnas Belanda dan Manchester United, Edwin van der Sar dirawat secara intensif di rumah sakit setelah mengalami pendarahan otak


Pendarahan Otak, Mantan Kiper Manchester United Edwin Van der Sar Dirawat di Kroasia

8 Juli 2023

Edwin van der Sar. Reuters
Pendarahan Otak, Mantan Kiper Manchester United Edwin Van der Sar Dirawat di Kroasia

Ajax Amsterdam mengonfirmasi Edwin Van der Sar berada dalam kondisi stabil.