TEMPO.CO, Brasil - Penjaga gawang tim nasional Meksiko, Guillermo Ochoa, tampil sebagai man of the match dalam pertandingan melawan Brasil. Aksi gemilangnya menahan gempuran Neymar da Silva Santos Junior dan kawan-kawan membuat hasil akhir pertandingan bertahan di angka 0-0.
Debut Ochoa bersama Meksiko tidak semulus yang dibayangkan, bahkan bisa dibilang pahit. Pada Piala Dunia 2006, pria kelahiran Guadalajara, Meksiko, 13 Juli 1985, ini hanya duduk sebagai lapis ketiga.
Piala Dunia 2010 pun bukan panggung baginya. Pelatih timnas Meksiko, Javier Aguirre, lebih memilih kiper veteran Oscar Perez. Keputusan Aguirre ini menimbulkan kontroversi di kalangan pecinta sepak bola Meksiko.
Sebab, pada 2007, Ochoa memperkuat Meksiko dalam Piala Emas CONCACAF yang saat itu melaju hingga final. Pada partai final pertandingan bal-balan negara-negara Amerika Utara-Amerika Tengah-Karibia ini, Meksiko kalah 2-1 melawan Amerika.
Pada tahun yang sama, pria bernama lengkap Francisco Guillermo Ochoa Magaña ini juga memperkuat El Tri dalam gelaran Copa America. Saat itu Meksiko duduk di peringkat ketiga setelah menghajar Uruguay.
Catatan gemilangnya berlanjut pada kualifikasi Piala Dunia 2010, saat Meksiko menghadapi Kosta Rika. Ketika itu El Tri membubuhkan catatan clean sheet.
Memasuki kualifikasi Piala Dunia 2014, Ochoa juga bukan menjadi pilihan utama. Pelatih saat itu, Jose Manuel de la Torre, beberapa kali menempatkannya di bangku cadangan, bahkan sempat absen dalam waktu cukup lama.
Angin segar muncul saat kepelatihan Meksiko beralih ke Miguel Herrera. Dia dipilih sebagai kiper utama dalam laga pembuka saat menghadapi Kamerun. Hasilnya, Meksiko menang 1-0.
Pada pertandingan kedua menghadapi Brasil, Ochoa menjawab tantangan publik Meksiko. Gempuran Neymar dan Thiago Silva berhasil diredamnya. "Ochoa adalah kiper yang hebat, dan dia juga pernah menyusahkan PSG (Paris Saint-Germain)," kata Silva, yang saat ini bermain di PSG.
Bukan hal kebetulan jika Silva memuji Ochoa. Sebab, dia sempat bermain di Athletic Club Ajaccio--saat ini ada di kasta kedua Liga Prancis. PSG dan Ajaccio terkahir bertemu pada 2013. Saat itu Ajaccio masih bermain di Liga Utama Prancis sebelum terdegradasi. Hasilnya, PSG ditahan imbang tanpa gol.
Pada 2011, dia pernah mengalami kasus karena dituduh mengkonsumsi doping. Namanya dicoret dalam Piala Emas CONCACAF 2011. Dia tidak sendiri, karena ada empat pemain Meksiko lainnya yang juga dicoret. Belakangan, Federasi Sepak Bola Meksiko mencabut status hukuman Ochoa karena tidak terbukti.
Saat ini Ochoa menyandang status bebas transfer setelah kontraknya bersama Ajaccio tidak diperpanjang. Tidak menutup kemungkinan penampilan gemilangnya akan menarik perhatian klub-klub besar dunia.
ESPN | GOAL.COM | BBC | SYAILENDRA
Terpopuler
Pertandingan Hidup-Mati Inggris vs Uruguay
Eto’o Absen Saat Melawan Kroasia?
Piala Dunia, Cile Larang Warga Pesta Barbeque
Formula Batin Scolari
Lukaku, 'Darah Segar' bagi Belgia