Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trompet Kepedihan

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Seorang penjual jersey peserta Piala Dunia 2014 memakai wig sambil meniupkan terompet saat berada di pasar tradisional di Managua, Nicaragua (11/6). REUTERS/Oswaldo Rivas
Seorang penjual jersey peserta Piala Dunia 2014 memakai wig sambil meniupkan terompet saat berada di pasar tradisional di Managua, Nicaragua (11/6). REUTERS/Oswaldo Rivas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berada di Rio de Janeiro ataupun di kota-kota lain di Brasil saat tim Samba akan bertanding, selain melihat banyak orang ramai-ramai memakai baju kuning-hijau, berarti saatnya mendengarkan suara trompet, kadang petasan, yang berbunyi nyaring.

Semula bunyi-bunyi itu terdengar menyenangkan, tapi lama-lama terasa seperti menghadirkan sebuah kepedihan. Saya berada di tengah-tengah kegembiraan orang banyak tanpa bisa menikmati keriangan itu.

Bunyi-bunyi ini pula yang terdengar saat saya datang ke Korea Selatan untuk meliput Piala Dunia 2002. Di sana, tak hanya bunyi trompet yang memekakkan telinga, tapi juga teriakan yang menyemangati timnas tuan rumah yang terdengar di mana-mana. “Pilsung Korea” dan “tae han min guk” hampir tiap hari masuk ke telinga.

Televisi di sana memutar berulang-ulang pertandingan yang dilakoni Korea Selatan yang selalu menang. Mereka hanya kalah dalam babak semifinal ketika bertanding melawan Jerman, yang waktu itu masih diperkuat oleh Michael Ballack.

Pasukan Korea—begitu mereka menyebutnya tanpa kata “selatan”—memang luar biasa. Ditangani Guus Hiddink, para pemain bintangnya, seperti Ahn Jung-hwan dan Hong Myung-bo—yang kini menjadi manajer timnas Korea di Brasil—nyelonong hingga ke babak semifinal. Satu-satunya prestasi tertinggi dan tampaknya akan sulit disaingi oleh negara Asia lain.

Dulu di Seoul, Suwon, dan kota-kota lain di Negeri Ginseng. Sekarang di Rio de Janeiro dan sebelas tempat lain di Brasil. Suara trompet terus berbunyi saat tim tuan rumah tampil di lapangan. Bukannya ikut gembira, saya malah tambah mellow.

Saya membayangkan seandainya trompet-trompet itu nyaring terdengar di Jakarta, Surabaya, Medan, dan kota-kota lain di Indonesia, ketika tim Garuda tampil bermain di lapangan hijau. Tentu trompet itu bisa nyaring terdengar tanpa perlu Indonesia menjadi tuan rumah seperti Korea dan Brasil saat ini.

Sebab, menurut orang-orang di sini, keriangan para penduduk negeri ini selalu terjadi setiap empat tahun sekali, ketika jagoan mereka bermain dalam Piala Dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu mereka menghias rumah dengan bendera dan pernak-pernik kebrasilan. Mirip dengan acara tujuh belasan di Indonesia. Mereka juga berkumpul bersama untuk menikmati setiap pertandingan yang diikuti tim nasionalnya.

Rakyat Brasil hanya perlu sekali dalam empat tahun untuk bersukacita. Saat yang tepat bagi mereka untuk meledakkan petasan, beramai-ramai memakai baju hijau-kuning, dan meniup trompet.

Sejak negeri ini merdeka, Piala Dunia sudah digelar 17 kali. Meniup trompet senyaring itu di Jakarta dan di kota lain berkali-kali pula hanya ada dalam bayangan. Tak ada yang tahu kapan itu terjadi.

Mengingat itu, bunyi trompet yang kini riang ditiup di Brasil pun terdengar pilu.

IRFAN BUDIMAN (RIO DE JANEIRO)

.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.