TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional Inggris, Roy Hodgson, menyatakan timnya akan terus tampil menyerang meski terancam pulang lebih awal jika kalah oleh Uruguay di Arena Corinthians. Ia mengklaim Three Lions tak akan menerapkan strategi bertahan. Mereka akan tetap terus menyerang seperti saat melawan Italia di Arena Manaus.
"Kami ingin bertahan di kompetisi ini. Untuk bertahan, kami harus mendapat hasil dalam dua pertandingan berikutnya," kata Hodgson.
Menurut dia, jika Kosta Rika dan Italia bermain imbang, keduanya akan mengumpulkan empat poin. Artinya, tim yang kalah dalam laga laga Inggris kontra Uruguay bakal pulang. Jika kalah dan pulang, ini akan menjadi pengalaman pertama bagi Three Lions tak lolos dari babak penyisihan grup dalam lima Piala Dunia terakhir.
"Ini adalah sistem gugur di babak penyisihan grup," kata Hodgson.
Ihwal suhu udara di Arena Corinthians, ia menyatakan, timnya tak akan terlalu terpengaruh karena suhu di Sao Pulo lebih nyaman dibanding di wilayah Amazon. Tekanan justru akan datang dari sekitar 20 ribu suporter La Celeste yang bakal hadir di stadion berkapasitas 65.807 tersebut.
Selain itu, ancaman lainnya yakni kembalinya striker Liverpool, Luis Suarez, setelah pulih dari operasi lutut dan tak bermain dalam laga pembukaan kontra Kosta Rika.Hodgson sendiri mengaku tak memiliki banyak video untuk mempelajari pola permainan La Celeste. Meski demikian, mantan bek Manchester United, Gary Neville, menyatakan Uruguay punya banyak pemain yang haus gol. Sejumlah pemain juga sangat berbakat, seperti Luis Suarez, Edinson Cavani, Diego Forlan, Christian Stuani, Cristian Rodriguez, dan Gaston Ramirez.
"Meninggalkan Suarez satu lawan satu dengan satu bek Anda, maka Anda dalam kesulitan," kata Gary. Pertandingan Inggris melawan Uruguay, menurut dia, akan ditentukan dari seberapa sering dan mungkin setiap pemain terbaik tim mendapatkan posisi dan bola yang tepat.
Hodgson mengatakan timnya tak akan lari dari tantangan pertandingan kontra Uruguay. Segala kekhawatiran sebelum pertandingan tak akan mengubah apa pun. Ketika wasit meniup peluit tanda pertandingan mulai, menurut dia, saat itulah Inggris yakin akan semua persiapan dan kemampuan pemain yang berada di lapangan.
Catatan langkah Three Lions di babak penyisihan grup lima Piala Dunia terakhir:
Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan: Inggris meraih 5 poin dari kemenangan melawan Slovenia 1-0 dan bermain imbang dengan Amerika Serikat 1-1 serta Aljazair 0-0. Inggris lolos hingga babak kedua.
Piala Dunia 2006 di Jerman: Inggris meraih 7 poin dari kemenangan melawan Paraguay 1-0 dan Trinidad Tobago 2-0 serta imbang dengan Swedia 2-2. Inggris lolos hingga perempat final.
Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan: Inggris meraih 5 poin dari kemenangan melawan Argentina 1-0 dan imbang melawan Swedia 1-1 serta Nigeria 0-0. Inggris lolos hingga perempat final.
Piala Dunia 1998 di Prancis: Inggris meraih 6 poin dari kemenangan melawan Tunisia 2-0 dan Kolombia 2-0 serta kalah oleh Rumania 1-2. Inggris lolos hingga babak kedua.
Piala Dunia 1990 di Italia: Inggris meraih 4 poin dari kemenangan melawan Mesir 1-0, seri dengan Belanda 0-0, dan kalah oleh Irlandia 0-1. Inggris lolos hingga semifinal.
BBC l FRANSISCO ROSARIANS
Baca juga:
Fellaini Lebih Cemerlang di Tim Nasional
Drogba: Pantai Gading Selalu Tampil Serius
Hadapi Australia, Belanda Andalkan RvP-Robben
Clint Dempsey Bikin Album Rap