Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efektivitas Prancis Vs Kolektivitas Swiss

image-gnews
Karim Benzema melakukan selebrasi usai dirinya mencetak gol penutup yang sekaligus menghantarkan Prancis menang atas Honduras, 3-0. REUTERS/Marko Djurica
Karim Benzema melakukan selebrasi usai dirinya mencetak gol penutup yang sekaligus menghantarkan Prancis menang atas Honduras, 3-0. REUTERS/Marko Djurica
Iklan
TEMPO.CO - Skor 1-0 adalah hasil pertandingan Prancis melawan Swiss pada Juni 2006, pertandingan pembuka antara kedua tim di grup mereka. Dalam lima pertemuan terakhir, Prancis menang dua kali dan seri tiga kali.

Dalam pertandingan pertama melawan Honduras dan Ekuador, kedua tim bermain dengan sangat efektif. Prancis mampu mencetak 3 gol, sedangkan Swiss, walaupun hanya menang tipis 2-1, mendominasi pertandingan dengan game possession dan attacking flair mereka yang luar biasa.

Prancis memiliki lini tengah yang efektif. Paul Pogba mengubah lini tengah menjadi miliknya dan dia dibantu oleh Valbuena dan Antoine Griezmann yang di kedua sayap bermain dengan sangat cepat. Di bagian depan, Karim Benzema menjadi contoh bagus bagi pengguna nomor punggung 10.

Kedua tim ini akan bermain di Arena Fonte Nova, Salvador, tempat yang memiliki tingkat kelembapan udara tinggi. Bermain terlalu cepat pada babak pertama bisa berakibat fatal di babak kedua, karena kelembapan ini sangat mempengaruhi stamina. Semakin lembap dan panas udara, semakin banyak pula cairan tubuh pemain yang keluar melalui keringat. Jika “kehilangan” ini tak digantikan, terutama oleh air dan minuman isotonik dingin, tubuh akan semakin sulit beradaptasi. Di sinilah letak peran penting seorang nutrisionis, serta fisioterapis.

Kedua tim pastinya ingin mengambil poin penuh agar mereka bisa menghemat energi dalam pertandingan terakhir, dan ini justru akan menyebabkan pertandingan menjadi sangat menarik. Kehilangan Ribery yang cedera membuat Prancis kesulitan mengendalikan irama permainan. Saat melawan Honduras, Benzema mengambil alih peranan ini, tapi pertanyaannya: apakah dia bisa bermain sebagai centre forward yang secara konsisten memimpin rekan-rekannya mengatur pola permainan seperti halnya Ribery atau legenda Prancis, Zidane?

Swiss bermain dengan menggunakan lebar lapangan, kedua sayap mereka, Rodriguez dan Lichtsteiner, sangat cepat dan efisien. Posisi ini pasti akan dimanfaatkan untuk menghancurkan lini pertahanan Prancis. Swiss tahu bahwa kedua full-back dari Prancis, Debuchy dan Evra, kerap melakukan overlap dan sering terlambat kembali ke posisi mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prancis masih menunggu tes late fitness Yohan Cabaye yang memiliki masalah serius dengan otot di tubuhnya. Bila ingin menggunakan jasa Cabaye sampai final, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkannya. Penggantinya, Rio Mavuba, merupakan sosok baru yang bisa bermain dengan sangat efektif di tengah, selain sebagai attacking midfielder yang juga dengan baik membantu menjaga lini pertahanan Prancis.

Pertandingan ini bisa berakhir seri, tapi juga bisa berakhir dengan kemenangan bagi salah satu tim. Untuk menang, Swiss harus mampu menemukan kelemahan tim Prancis. Mereka harus bisa memanfaatkan peluang yang ada. Swiss mungkin hanya akan mendapat satu peluang dalam pertandingan ini dibandingkan ketika melawan Ekuador. Tidak ada gunanya bertahan melawan Prancis. Swiss harus berani mengambil inisiatif menyerang dan menguasai bola. Di lain pihak, Prancis harus berhati-hati saat menyerang, karena bagian sayap itu dapat menjadi titik kelemahan Prancis. Swiss beberapa kali lengah di bagian central defender. Ini harus dibetulkan karena, bila tidak, Benzema atau pemain yang lain dapat menggunakan celah ini untuk mencetak gol.

Kunci dari penampilan antara Swiss dan Prancis, selain taktik, bergantung pada cuaca panas di Salvador. Tidak fit, kehilangan konsentrasi, atau terlalu memaksa di bagian awal pertandingan, akan berakibat fatal, seperti Portugal (vs Jerman 0-4) dan Spanyol (1-5 vs Belanda) saat bermain di stadion yang sama.

Matias Ibo, Mantan Fisioterafis Tim Nasional

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zinedine Zidane Digadang Jadi Pelatih Marseille Jika Klub Dibeli Investor Arab Saudi

2 hari lalu

Zinedine Zidane. REUTERS
Zinedine Zidane Digadang Jadi Pelatih Marseille Jika Klub Dibeli Investor Arab Saudi

Zinedine Zidane sebelumnya dikabarkan telah memberikan lampu hijau kepada investor Arab Saudi.


Serba-serbi Paul Pogba, Karier hingga Kena Skors Doping

18 hari lalu

Pemain Juventus Paul Pogba. REUTERS
Serba-serbi Paul Pogba, Karier hingga Kena Skors Doping

Gelandang Juventus Paul Pogba kena skors karena doping yang diungkapkan Pengadilan Anti-doping Nasional (NADO) Italia


Timnas Prancis Torehkan Catatan Bersejarah Saat Kalahkan Irlandia, Simak Komentar Deschamps dan Thuram

23 hari lalu

Pemain Timnas Prancis Marcus Thuram dan Antoine Griezmann saat berselebrasi. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Timnas Prancis Torehkan Catatan Bersejarah Saat Kalahkan Irlandia, Simak Komentar Deschamps dan Thuram

Timnas Prancis menorehkan catatan apik saat mengalahkan Irlandia dengan skor 2-0 dalam babak Kualifikasi Euro 2024


Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Jumat Dinihari 8 September: Prancis, Belanda, Denmark, dan Polandia Menang

23 hari lalu

Para pemain Timnas Prancis berselebrasi. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Rekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Jumat Dinihari 8 September: Prancis, Belanda, Denmark, dan Polandia Menang

Hasil Kualifikasi Euro 2024 Jumat dinihari, 8 September 2023: Timnas Prancis, Belanda, Denmark, dan Polandia menang. Sedangkan Republik Cek tertahan.


Jelang Lawan Irlandia, Pelatih Prancis Didier Deschamps Tak Anggap Remeh Kualifikasi Euro 2024

24 hari lalu

Pelatih Prancis Didier Deschamps dan kapten tim Kylian Mbappe dalam latihan menjelang Kualifikasi Euro 2024 di Parc des Princes, Paris, Rabu, 6 September 2023. REUTERS/Stephanie Lecocq
Jelang Lawan Irlandia, Pelatih Prancis Didier Deschamps Tak Anggap Remeh Kualifikasi Euro 2024

Timnas Prancis akan menghadapi Irlandia di laga kelima Grup B Kualifikasi Euro 2024.


PSG Rekrut Striker Prancis Randal Kolo Muani dari Frankfurt

29 hari lalu

 Randal Kolo Muani. REUTERS
PSG Rekrut Striker Prancis Randal Kolo Muani dari Frankfurt

PSG mengontrak Randal Kolo Muani selama lima tahun senilai Rp 1,47 triliun.


Lucas Hernandez Masuk Skuad Prancis untuk Kualifikasi Euro 2024, N'Golo Kante dan Paul Pogba Dicoret

31 hari lalu

Pemain PSG, Lucas Hernandez. REUTERS/Christian Hartmann
Lucas Hernandez Masuk Skuad Prancis untuk Kualifikasi Euro 2024, N'Golo Kante dan Paul Pogba Dicoret

Prancis akan menjamu Irlandia di kualifikasi Euro 2024 pada 7 September.


Lazio Batal Rekrut Hugo Lloris, Capai Kesepakatan dengan Salernitana untuk Luigi Sepe

38 hari lalu

Penjaga gawang Tottenham Hotspur, Hugo Lloris. REUTERS/Scott Heppell
Lazio Batal Rekrut Hugo Lloris, Capai Kesepakatan dengan Salernitana untuk Luigi Sepe

Lazio mencari alternatif untuk Hugo Lloris karena pembicaraan dengan Tottenham Hotspur tak menemui kemajuan.


Thierry Henry Jadi Pelatih Kepala Timnas U-21 Prancis

40 hari lalu

Thierry Henry. REUTERS
Thierry Henry Jadi Pelatih Kepala Timnas U-21 Prancis

Thierry Henry akan memimpin timnas U-21 Prancis pada Olimpiade 2024 di Paris


Tolak Manchester United, Benjamin Pavard Pilih Gabung dengan Inter Milan

41 hari lalu

Pemain Bayern Munchen, Benjamin Pavard melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Eintracht Frankfurt dalam Liga Jerman di Deutsche Bank Park, Frankfurt, Jerman, 5 Agustus 2022. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Tolak Manchester United, Benjamin Pavard Pilih Gabung dengan Inter Milan

Benjamin Pavard masih terikat kontrak dengan Bayern Munchen hingga 2024.