TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Argentina, Alejandro Sabella mengklaim tak meremehkan Tim Nasional Iran dalam laga lanjutan fase Grup F Piala Dunia 2014 Brasil. Ia mengatakan, pertandingan selama 90 menit tersebut memiliki banyak yang tak dapat diprediksi.
"Mereka bukan tim lemah dan kami tidak mau meremehkan tim mana pun di Piala Dunia. Kami harus menunjukan rasa hormat," kata Sabella.
Meski demikian, ia menilai Tim Tango mampu mengalahkan Tim Melli dengan bersikap rendah hati dan fokus sejak menit pertama hingga pertandingan berakhir. Ia mengklaim tak akan dikalahkan Iran karena menjadi sebuah kesalahan paling fatal dari semua hal.
"Secara fisik dan mental, Iran adalah tim yang sangat kuat," kata Sabella.
Menurut dia, Iran akan menerapkan strategi penjagaan yang ketat pada seluruh pemain La Albiceleste. Melli juga akan mempersempit ruang gerak dan tembak sambil mencari kesempatan untuk menyerang balik serta mencetak angka.
Pelatih Iran, Carlos Queiroz menyatakan, anak asuhnya datang ke turnamen dengan rasa hormat, harga diri, dan kemampuan bermain yang selevel dengan Argentina. Pertandingan melawan Tim Tango dinilai berharga dalam sejarah sepakbola Iran.
"Ini tes yang sangat sulit untuk kami, tapi tanpa ragu. Kami belum pernah bermain melawan tim seperti Argentina dan kami tak berharap akan mengubahnya," kata Queiroz.
Argentina dan Iran akan melanjutkan fase Grup F dalam pertandingan di Estadio Mineirao Belo Horizonte yang dipimpin Wasit Milorad Mazic dari Serbia. Saat ini, Argentina memuncaki grup dengan tiga poin atas kemenangan melawan Bosnia Herzegovina. Sedangkan Iran harus berbagi satu poin karena bermain imbang 0-0 melawan Nigeria.
Argentina dan Iran sendiri baru satu kali bertemu yaitu pada Peringatan Pendiri Klub Real Madrid pada 1977. Dalam pertandingan tersebut, Iran berhasil menahan Argentina dengan skor 1-1.
FIFA l FRANSISCO ROSARIANS
TERPOPULER
BABAK PERTAMA, RUIZ BAWA KOSTA RIKA UNGGUL 1-0
KOSTA RIKA TAKLUKKAN ITALIA
PRANCIS LOLOS KE BABAK 16 BESAR
BABAK PERTAMA, PRANCIS BOMBARDIR GAWANG SWISS 3-0
ITALIA TERJEPIT, INGGRIS KRITIS