TEMPO.CO, Sao Paulo - Amerika Serikat sukses meraih kemenangan 2-1 atas Ghana dalam laga perdana babak penyisihan Grup G, Selasa pekan lalu. Dalam laga kedua, Senin dinihari, 23 Juni 2014, tim asuhan Juergen Klinsmann itu akan menghadapi Portugal. Meski Portugal habis dilibas Jerman 4-0, tim itu merupakan salah satu unggulan yang berbahaya. Salah satu punggawa Portugal yang wajib diawasi adalah Cristiano Ronaldo.
Klinsmann diduga punya taktik khusus untuk menghadang gerak Ronaldo di lapangan Arena da Amazonia, Manaus. Pelatih asal Jerman itu jelas tak bakal berbagi taktik bagaimana mereka meredam Portugal dan Ronaldo. Namun Amerika Serikat diperkirakan akan mengandalkan kolektifitas para pemainnya untuk menekan Ronaldo dan membatasi operan dari pemain Portugal lain. Jika AS berhasil menaklukkan Portugal, mereka akan mengantongi satu tiket ke babak 16 besar. (Baca: Lawan Portugal, Klinsmann: Amerika Tak Targetkan Seri)
Gelandang Amerika Serikat, Kyle Beckerman, mengatakan Ronaldo adalah pemain yang harus terus diawasi. "Semua harus waspada tingkat tinggi ketika dia menguasai bola karena dia sangat berbahaya," katanya. (Baca: Amerika Vs Portugal: Ronaldo Cs Layak Dijagokan)
Ronaldo sudah membuktikan kesaktiannya di lapangan dengan mencetak 51 dalam 47 pertandingan pada musim 2013/2014. Pemain sayap Real Madrid itu sukses mengalahkan Lionel Messi menjadi pemain terbaik dunia. Sejak bergabung bersama Madrid pada 2009, Ronaldo sudah mengumpulkan 252 gol dalam 246 pertandingan.
Namun di Piala Dunia kali ini performa Ronaldo jadi pertanyaan besar. Spekulasi tentang kondisi fisik Ronaldo merebak karena dia sebelumnya mendapatkan perawatan cedera kaki. Rekan setim Ronaldo, Helder Postiga, mematahkan semua spekulasi dengan mengatakan Ronaldo berlatih seperti biasa. "Aku bukan dokter, tapi menurutku kondisinya tak perlu dipertanyakan lagi. Dia sudah berlatih dengan kondisi maksimal," kata Postiga kepada wartawan di sesi latihan di Sao Paulo, Jumat pekan lalu.
Kekalahan oleh Jerman, menurut Klinsmann, justru membuat Portugal menjadi tim yang lebih berbahaya ketimbang sebelumnya. "Ketika kalah 4-0 dari Jerman seperti itu, mereka pasti datang ke Manaus dengan kemarahan dan aku tak tahu apa yang dilakukan Cristiano Ronaldo ketika dia marah," kata Klinsmann. (Baca: Bento: Keluarnya Pepe Pengaruhi Portugal)
AP | WASHINGTON POST | GABRIEL WAHYU TITIYOGA