TEMPO.CO, Jakarta - Di atas kertas, Brasil tidak akan menemui masalah saat menjamu Kamerun dALAM pertandingan penutup Grup A, dinihari nanti. Tuan rumah bertengger di posisi ketiga dunia, jauh di atas Kamerun yang berada di peringkat ke-56. Hasil seri saja cukup bagi Brasil untuk melaju ke babak 16 besar.
Namun Piala Dunia kali ini terbukti sebagai kuburan bagi banyak harapan besar. Selecao, julukan Brasil yang berarti tim pilihan, tidak ingin bernasib sama dengan juara bertahan, Spanyol, atau Inggris yang dipermalukan oleh tim yang lemah dan harus balik kandang lebih awal.
Ada ancaman tambahan dari Indomitable Lions alias Singa Perkasa, julukan Kamerun. "Kami menghadapi lawan yang sudah tidak lagi memiliki tekanan," ujar David Luiz, bek tengah Brasil, kemarin. Wakil Afrika tersebut kalah dalam dua pertandingan sebelumnya, masing-masing oleh Meksiko dan Kroasia.
Dipastikan tersingkir dari Piala Dunia 2014, Luiz melanjutkan, pemain Kamerun memiliki motivasi tambahan dalam pertandingan terakhir ini. "Mereka ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bisa bermain lebih bagus ketimbang dalam dua pertandingan terdahulu," ujar pemain 27 tahun itu. "Kemenangan atas tuan rumah bakal sama berharganya dengan gelar juara."
Motivasi itu menjadikan mereka bak singa terluka. "Kamerun mempertaruhkan harga diri mereka," kata Luiz, bek yang baru pindah dari Chelsea ke Paris Saint-Germain. "Mereka sadar betul sedang mewakili negara dan ingin meninggalkan Piala Dunia dengan kemenangan atas tuan rumah."
Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, menganggap beratnya perlawanan di Grup A sebagai berkah. "Karena membuat kami fokus sejak awal turnamen," katanya. Dia menganggap besarnya ekspektasi warga Negeri Samba tidak membuat pasukannya tertekan.
Bek kiri Marcelo mengatakan pertandingan nanti--laga ke-100 Brasil di Piala Dunia--bakal sulit. "Kamerun memiliki banyak pemain bagus," ujar pemain yang baru menyabet trofi Liga Champions Eropa bersama Real Madrid tersebut. "Kami harus menghormati mereka."
Beruntung bagi Marcelo cs, sederet punggawa Singa Perkasa bakal absen. Gelandang bertahan Alex Song absen karena kartu merah akibat menyikut penyerang Kroasia, Mario Mandzukic, sementara Samuel Eto'o, kapten sekaligus penyerang andalan mereka, dibelit cedera lutut.
Pukulan terakhir bagi kubu Kamerun adalah sanksi yang bakal dijatuhkan Badan Sepak Bola Dunia, FIFA, kepada bek kiri Benoit Assou-Ekotto yang menanduk rekannya sendiri, Benjamin Moukandjo. "Tindakan beberapa pemain tidak bisa diterima," kata Volker Finke, pelatih Kamerun.
Pelatih 66 tahun asal Jerman itu telah menganalisis dua kekalahan mereka. "Beberapa kali kami kehilangan konsentrasi dan finishing touch saat melawan Kroasia," kata Finke, 66 tahun. "Kami bakal bermain lebih bagus menghadapi Brasil."
ABC NEWS | ARIZONA DAILY STAR | SUPER SPORT | WHO SCORED | REZA MAULANA
Berita lain:
Jokowi Siapkan Pertanyaan Khusus untuk Prabowo
Satelit Pantau 250 Hotspot, Riau Kembali Terancam
Timnas Senior Menang 4-0 Atas Timnas Pakistan
Kafe Bercorak Nazi di Bandung Kembali Dibuka
53 Seniman Bandung Gelar Karya Revolusi Mental
Ahok Tolak Pemberian Infinite Card dari Mall