Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolom Piala Dunia: Pijakan Penting untuk Selecao  

image-gnews
Tim nasional U-20 Brazil berhasil menjuarai piala dunia FIFA U-20 usai mengalahkan Portugal di Bogota.    REUTERS/Jaime Saldarr
Tim nasional U-20 Brazil berhasil menjuarai piala dunia FIFA U-20 usai mengalahkan Portugal di Bogota. REUTERS/Jaime Saldarr
Iklan

TEMPO.CO - Hasil imbang tanpa gol yang diraih Brasil saat melawan Meksiko dalam pertandingan lalu tentu saja mengejutkan. Apalagi, dalam pertandingan sebelumnya di Piala Konfederasi tahun lalu, Brasil mampu mengalahkan Meksiko dengan skor telak 3-0.

Banyak sekali faktor yang membuat Brasil tak bisa mencetak gol. Selain karena kehebatan kiper Guillermo Ochoa, Selecao—julukan Brasil—terkesan monoton dalam melakukan serangan. Mereka kurang memiliki variasi serangan.

Penyebab utamanya adalah kurang bergeraknya mesin permainan di lini tengah. Oscar dan Paulinho tidak bermain maksimal. Tambahan pemain seperti Ramirez, yang berposisi sebagai gelandang, tidak saja membuat permainan Brasil menjadi lebih lambat, tapi juga mengurangi intensitas serangan. Akibatnya, Fred yang berposisi sebagai striker serta Neymar harus turun untuk mendapatkan bola.

Sebaliknya, dalam hal pertahanan, pergerakan Selecao masih saja membuat pemain lawan bebas bergerak. Beberapa kali kiper Julio Cesar harus bekerja keras menghalau serangan Meksiko.

Saya kira Felipao sudah mempelajari banyak hal dari pertandingan kemarin. Taktik dan strategi permainan untuk melawan Kamerun pastinya sudah dipersiapkan dengan baik. Brasil pun diuntungkan oleh kembalinya Hulk, yang sempat absen dalam pertandingan melawan Meksiko.

Tentu saja hal ini memberi harapan bagi Selecao. Selain memiliki kemampuan menyerang yang lebih baik ketimbang Ramirez, Hulk bakal mengirim Selecao kembali ke formasi tim inti yang sudah dibangun Felipao selama lebih dari setahun belakangan. Hulk, yang lebih lama bergabung, bisa mengembalikan kekompakan tim. Hulk bisa kembali membuat Selecao tampil ofensif, yang menjadi ciri khas mereka selama ini.

Keberadaan Hulk juga bisa berimbas pada Fred, yang dalam dua pertandingan lalu bermain kurang maksimal. Sepertinya, seperti yang ia tampilkan dalam Piala Konfederasi, setelah dua pertandingan, Fred akan mencetak gol. Hal ini penting untuk menambah rasa percaya dirinya. Namun tentu saja dengan catatan: lini tengah mereka, yang diisi Paulinho dan Oscar, bisa lebih banyak menyuplai bola.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kembalinya Selecao ke komposisi semula memberikan dorongan semangat dan bisa melepaskan mereka dari tekanan yang mau tak mau muncul akibat hasil imbang melawan Meksiko serta harapan yang mereka pikul untuk lolos ke babak berikutnya.

Di sisi lain, Kamerun, yang menjadi lawan Brasil kali ini, sudah kehilangan motivasi. Mereka sudah tersingkir akibat dua kekalahan yang dialami. Tim ini sungguh berbeda dengan tim dari Afrika lainnya. Kekompakan mereka—terlihat dari perseteruan antar-pemain di lapangan—menjadi masalah besar. Kamerun berbeda dengan Ghana, yang pada Sabtu lalu mampu menahan Jerman—bahkan mereka unggul lebih dulu—atau Pantai Gading.

Selecao sendiri, menurut saya, masih belum mencapai kondisi 100 persen seperti yang mereka tampilkan dalam Piala Konfederasi. Penyebabnya banyak. Salah satunya, karena para pemain baru bergabung kembali setelah menghabiskan banyak waktu untuk menjalani kompetisi di klub masing-masing. Mereka perlu kembali beradaptasi.

Namun, menghadapi Kamerun, Brasil berada di atas angin. Prediksi saya, Selecao bisa menang dengan skor 2-0. Kemenangan akan sangat besar artinya buat Selecao. Bukan saja untuk memastikan mereka menjadi juara grup A, tapi juga sebagai pijakan untuk kembali mencapai penampilan terbaiknya, yakni 100 persen.

Carlos de Melo , pernah bermain di Liga Indonesia, mantan pelatih tim pelajar Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.