TEMPO.CO, Brasil - Kehebatan Mick Jagger membawa grupnya, The Rolling Stones, ke tingkat dunia tak sejalan dengan kesuksesannya mendukung tim nasional sepak bola dalam Piala Dunia. Lantaran tim dukungannya sering kalah, pria 71 tahun itu dituding sebagai pembawa sial.
Contohnya saat Italia harus angkat koper dari Piala Dunia setelah dikalahkan Uruguay 0-1 di Arena das Dunas, Selasa, 24 Juni 2014. Kejadian itu meleset dari prediksi Jagger di hadapan 70 ribuan penggemarnya saat menggelar konser di Roma, Sabtu pekan lalu. Waktu itu dia menyebut skuad Azzurri bakal menang.
Oleh warga Brasil, Jagger lantas digelari pe frio atau kaki dingin. Istilah itu menggambarkan nasib buruk sebuah tim yang didukung seorang tokoh. Sebab, dia dianggap memberi "mantra" terhadap tim itu. Pemberian istilah demikian sudah membudaya di Brasil, yang warganya kerap mengaitkan pendukung dengan suatu tim sepak bola.
Tudingan terhadap Jagger sejurus dengan reputasinya memprediksi pemenang di setiap laga Piala Dunia. Sebelum mendukung Italia, dia memprediksi Portugal bakal melenggang mulus hingga ke final Piala Dunia. Namun, kenyataannya, tim yang dipimpin Cristiano Ronaldo itu kini berada di tepi jurang eliminasi setelah gagal menang dalam dua pertandingan pertama.
Pria yang baru saja digosipkan punya pacar remaja itu pernah menyemangati tim nasional negara kelahirannya, Inggris, saat melawan Uruguay pada 19 Juni lalu. "Ayo Inggris! Ini adalah salah satu peluang untuk menang!" ujarnya. Faktanya, Inggris kalah dengan skor 2-1, bahkan harus pulang kampung.
Beberapa jam seusai kekalahan Italia kemarin, jagad maya disesaki ribuan permintaan agar rockstar itu tidak mendukung tim nasional idola orang-orang. Khususnya Argentina yang bakal bertanding melawan Nigeria malam nanti. Apakah Jagger akan diam?
THE GUARDIAN | TRI SUHARMAN
Baca :
Kecewa, Pendukung Inggris Ngamuk di Brasil
Deretan Aksi 'Drakula' Suarez di Sepak BolaRobben Dinilai Lebih Baik dari Messi