TEMPO.CO, Natal - Laga hidup-mati di Grup D yang digelar di Arena das Dunas, Natal, Selasa, 24 Juni 2014, menyisakan insiden yang memalukan. Tim Uruguay dan Italia yang harus menang untuk merebut tiket ke fase 16 besar tercoreng dengan kasus konyol seorang bintang Uruguay, Luis Suarez. (Baca: Luis Suarez Terancam Tidak Tampil di 24 Laga)
Suarez sedang diminta klarifikasi soal insiden dia menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini, pada laga terakhir Grup D. Luis Suarez membela dirinya di televisi Uruguay setelah pertandingan. "Situasi ini terjadi di lapangan. Kami berdua di dalam area, kemudian ia memukul dada saya dengan bahunya dan dia juga memukul saya di mata," katanya. "Kami tahu bahwa kami berada dalam situasi yang sulit.” (Baca: Gigitan Suarez Bernilai Rp 12 Juta)
Suarez tercatat terlibat dalam dua insiden menggigit pemain lawan. Dia dilarang bermain untuk sepuluh pertandingan pada tahun 2013 setelah terbukti menggigit pemain Chelsea, Branislav Ivanovic. Pada tahun 2010 saat bermain untuk Ajax, Suarez diberi sanksi larangan bermain untuk tujuh pertandingan karena menggigit pemain PSV Eindhoven, Otman Bakkal.
Menanggapi insiden ‘gigitan’ Luis Suares, pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, tak yakin kalau pemain andalannya itu akan absen di laga berikutnya melawan Kolombia. “Saya tidak melihat alasan kenapa dia tidak bisa dimainkan di laga berikutnya,” kata Tabarez. (Baca: Perusahaan Burger Berebut Iklan Gigitan Suarez)
Tabarez mengatakan belum melihat rekaman pertandingan atas insiden itu. Menurutnya, jika wasit tak menyaksikan apa pun, maka tak ada yang perlu dikatakan. Dia justru menuding media Inggris yang menjadikan Suarez target. “Saya tak melihat insiden itu, jadi saya tak mau berkomentar.”
GUARDIAN | ANTO