TEMPO.CO, Brasil - Masalah bayaran tidak hanya dialami skuad Ghana yang sempat menyita perhatian penggila bola pada Kamis lalu. Kini giliran Nigeria yang harus menghadapi persoalan pelik tersebut. Skuad Super Eagles dikabarkan menuntut bonus yang dijanjikan negaranya bila lolos ke sistem gugur perdelapan final.
Tuntutan itu digaungkan dalam rapat internal Nigeria sebelum sesi latihan digelar di Campinas, Kamis lalu. Bahkan rapat tersebut dikabarkan berakhir dengan aksi "mogok" latihan. Kabar itu dikuatkan oleh bus dari camp Nigeria yang kosong melompong menjelang sesi latihan untuk persiapan melawan Prancis pada Ahad, 29 Juni, itu.
Meski begitu, Stephen Keshi, pelatih Nigeria, membantah kabar tersebut. Ia malah curiga ada pihak yang sengaja mengembuskan isu negatif untuk memecah konsentrasi skuadnya. "Saya berbicara dengan para pemain dan kepemimpinan NFF setiap kali, dan kami tidak ada masalah dengan uang," ucapnya. "Kami mohon dibiarkan berkonsentrasi pada sepak bola, dan bukan pada hal lainnya." (Baca: Masalah Gaji Hantui Ghana Lawan Portugal)
Kapten tim Nigeria, Joseph Yobo, juga memilih bungkam ihwal isu tersebut. Ia menegaskan timnya menginginkan yang terbaik bagi negara dan tidak ingin terseret ke dalam gangguan yang tidak perlu. "Kami telah mencapai tahap yang istimewa dalam turnamen ini. Tolong biarkan kami berfokus dulu," ucapnya.
Nigeria telah dinyatakan lolos dalam 16 besar Piala Dunia setelah bermain imbang, 0-0, melawan Iran dalam pertandingan pertama. Kemudian tim ini mengalahkan Bosnia-Herzegovina 1-0. Lolosnya tim Afrika ini dari babak grup merupakan pertama kalinya sejak 1998. (Baca: Pesawat Ghana Penuh Uang Segera Mendarat di Brasil)
DAILY TRUST | BBC | TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Prancis Bersiap Hadapi Nigeria
Cidera, Aguero Terancam Lewatkan Sisa Piala Dunia
Van Persie: Meksiko Lawan yang Sulit