TEMPO.CO, Montevideo - Presiden Uruguay Jose Mujica menuding Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) berat sebelah dalam memutus kasus gigitan penyerang tim nasional Uruguay, Luis Suarez.
Kata Mujica, FIFA seharusnya lebih bijak dalam memutus kasus tersebut dan melihat kejadian secara utuh. "Gigitan itu adalah respons dari provokasi pemain Italia," kata Mujica dalam wawancara di salah satu program televisi, De Zurda, Sabtu, 28 Juni 2014. "Ia terus mendorong-dorong Suarez sepanjang laga, sampai akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan."
Tak cukup sampai di situ, Mujica bahkan menyebut sanksi FIFA kepada Suarez sebagai serangan kepada pemain yang tumbuh dalam kemiskinan.
Mujica tak merinci maksud pernyataannya itu. Namun bisa jadi pernyataan itu adalah sindiran kepada Chiellini yang menyandang gelar doktor bidang ekonomi dari Universitas Turin.
"Mereka (FIFA) tak paham kesenangan yang hadir saat bermain bola dalam kubangan. Mereka juga tak punya keinginan memahami bahwa anak-anak seperti Suarez juga punya kecerdasan di kakinya," kata Mujica lagi. "Itu semua karena mereka terlahir dari golongan sosial berbeda."
Mujica memang dikenal luas sebagai sosok presiden yang kontroversial. Ia dijuluki sebagai "Presiden Termiskin di Dunia" setelah menolak tinggal di istana kepresidenan dan memilih tinggal di rumah sederhana di pinggiran Kota Montevideo. Ia pun menyumbangkan 90 persen gajinya--dari total US$ 12 ribu--untuk kegiatan sosial.
MARCA | ARIE FIRDAUS