Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah di Balik Jersey Kuning Brasil

image-gnews
Piala Dunia 2014 dan memorabilia sepak bola yang dipajang di toko turis di Rio de Janeiro, Brasil (19/5). (Mario Tama/Getty Images)
Piala Dunia 2014 dan memorabilia sepak bola yang dipajang di toko turis di Rio de Janeiro, Brasil (19/5). (Mario Tama/Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO, Rio de JaneiroApa yang langsung dibayangkan penggemar bola ketika mereka mendengar kata Brasil? Permainan bola yang indah serta jersey kuning dengan setrip hijau di kerah pemain-pemainnya, bukan? Tapi tak banyak yang tahu kisah di balik warna kuning itu.

Warna kuning pada jersey itu, menurut kolumnis BBC, Ben Smith, selalu dihubungkan dengan permainan atraktif yang menjadi ciri khas Brasil. "Itu adalah lambang internasional kegembiraan," kata Smith. "Sebuah kaus sepak bola yang membangun citra pemain-pemain terhebat, memainkan permainan yang indah, dalam cara-cara yang paling indah."

Senada dengan Smith, mantan kapten Brasil yang membawa timnya menjadi juara dunia 1970, Carlos Alberto, mengatakan bahwa kaus kuning itu sakral bagi pemain. "Saat kami menggunakannya, kami merasakan kebanggaan," ujarnya. "Namun bukan hanya itu. Kami juga membawa tanggung jawab, sebuah tanggung jawab untuk menginspirasi dan menampilkan permainan yang menarik."

Sebegitu melekatnya warna kuning dengan imajinasi permainan yang indah, berapa banyak yang tahu bahwa ada masa ketika pemain-pemain tim nasional Brasil tidak menggunakan kaus kuning di lapangan bola?

Hari itu, Ahad, 16 Juli 1950, tim nasional Brasil, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia, dipermalukan Uruguay, 2-1, dalam pertandingan penentuan pada babak final--dengan sistem setengah kompetisi--di Stadion Maracana. Saat itu pemain-pemain Brasil menggunakan kaus putih berkerah biru serta celana dan kaus kaki putih.

Ya, hingga 16 Juli itu, warna pasukan bola Brasil adalah putih-putih. Setelah kekalahan itu, publik Brasil mulai menyadari bahwa warna itu tidak patriotis dan tidak menggambarkan bendera Brasil--warna hijau merefleksikan hutan yang luas, kuning melambangkan kekayaan alam mereka, dan bola dunia berwarna biru dengan bintang-bintang di dalamnya melambangkan langit Rio pada malam hari.

Tiga tahun kemudian, pada 1953, Federasi Sepak Bola Brasil membuat sebuah pengumuman di harian Correio da Manha yang berisi sayembara mendesain jersey Brasil. Syaratnya, seragam itu harus menggunakan empat warna pada bendera Brasil, yaitu kuning, biru, dan putih. Desain pemenang akan digunakan pada Piala Dunia 1954 di Swiss.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adalah Aldyr Garcia Schlee, pemuda 18 tahun, yang memenangi kompetisi itu. Untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba, dia mencoba seratus macam kombinasi.

"Pada akhirnya saya sadar, kausnya harus berwarna kuning," kata Schlee. "Menjadi manis saat dikombinasikan dengan celana biru, dan kaus kakinya bisa berwarna putih, dengan warna hijau di kerah."

Harmoni dan kesederhanaan itulah yang memikat para juri sehingga mereka memilih Schlee di antara 401 kompetitor.

Digantinya jersey itu pun membuahkan hasil: Brasil memenangi trofi Piala Dunia pertama mereka di Stockholm dengan mengalahkan tuan rumah Swedia pada 1958. Saat ini Brasil menjadi tim tersukses pada Piala Dunia, dengan lima trofi, dan sedang memperjuangkan yang keenam. 

BBC | GADI MAKITAN

Baca juga:
Di Brasil, Pemain Bintang Merasa "Berada di Rumah"  
Hadapi Cile, Pelatih Brasil Gugup  
Jadwal Piala Dunia Sabtu, 28 Juni 2014  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.