TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa media olahraga di Eropa mengatakan, bila Georgios Samaras dalam kondisi fisik dan mental terbaiknya, tak ada yang bisa menghentikan penyerang Yunani tersebut untuk mencetak sejarah berikutnya di Piala Dunia 2014. Hal ini termasuk saat Yunani menghadapi Kosta Rika pada babak kedua atau 16 besar dinihari nanti.
Selasa lalu, di Fortaleza, Samaras mencetak gol penentu kemenangan 2-1 Yunani melawan Pantai Gading pada menit ke-93 melalui eksekusi penalti. Kemenangan dalam laga terakhir Grup C itu membawa Yunani untuk pertama kalinya dalam sejarah mampu lolos ke babak kedua Piala Dunia. (Baca:Kehilangan Gelandang, Yunani Berharap Dewi Fortuna)
Penyerang berusia 29 tahun ini menjadi bintang timnya saat itu. Bukan hanya karena eksekusi penaltinya yang tenang dan akurat, tapi juga andilnya dalam mengkreasikan gol pertama yang dicetak oleh rekannya, Andreas Samaris, pada menit ke-42.
Dan, setelah kedudukan menjadi imbang 1-1, aksinya di dalam kotak penalti lawan yang memaksa musuh menjegalnya secara serampangan pada injury time melahirkan hadiah tendangan 12 pas buat Yunani.
Inilah salah satu puncak penampilan Samaras, “seniman” sepak bola Yunani. Sosoknya khas: kurus, jangkung, berambut panjang, dan berewokan. Sebagian mengenalnya sebagai pemain yang suka seenaknya sendiri, labil, dan “terbelah” di antara kehebatan dan kecerobohan.
Tapi, Selasa lalu, Samaras yang flamboyan membuktikan dia punya tekad kuat untuk menjadikan Piala Dunia Brasil 2014 ini sebagai ajang pembuktian bahwa ia masih pantas menjadi pemain bintang di liga-liga terkemuka di Eropa.
“Kemenangan ini (atas Pantai Gading) begitu berarti bagiku,” kata Samaras, yang mempersembahkan kesuksesan tersebut buat rakyat Yunani yang masih mengalami keterpurukan ekonomi. “Kami berharap bisa membuat rakyat senang ketika pulang. Kami adalah tim A.”
Suporter Manchester City selama ini hanya mengenal Samaras sebagai pemain yang tidak sepadan dengan harganya ketika dibeli City sebesar 6 juta pound sterling (Rp 122,8 miliar). Tapi kini mereka mengenalnya sebagai pahlawan Yunani di Piala Dunia dan mungkin sosoknya bisa lebih besar lagi bila mampu kembali membawa tim Negeri Mitologi ini ke perempat final.
Namun Bryan Ruiz dan Kosta Rika yang akan mereka hadapi di Arena Pernambuco, Recife, dinihari nanti, tak kalah fenomenal.
Ruiz, yang dikenal angin-anginan ketika membela Fulham di Liga Inggris sehingga dipinjamkan ke PSV Eindhoven di Liga Belanda musim lalu, juga menjelma menjadi pahlawan.
Ini semua berkat tandukannya yang membobol gawang Italia sehingga Kosta Rika menang 1-0 dalam laga kedua Grup D, Jumat pekan lalu. Tandukan itu membawa Kosta Rika juga untuk pertama kalinya maju ke babak kedua Piala Dunia.
Samaras dan Ruiz meraih momentumnya. Semoga dinihari nanti kita akan melihat keduanya mementaskan permainan terbaik masing-masing sepanjang sejarah karier mereka.
GUARDIAN | INDEPENDENT | SKY SPORTS| HARI PRASETYO
Baca juga:
Ini Daftar Kekalahan Cile Vs Brasil di Piala Dunia
Pelatih Uruguay Mundur dari FIFA
Ini Dia Wasit Laga Brasil Vs Cile
Gagal di Piala Dunia, Gerrard Bersantai di Pantai
Melawan Brasil, Cile Khawatir Wasit Berpihak