TEMPO.CO, Jakarta - Di Piala Dunia 2014, Aljazair merupakan tim yang mayoritas pemainnya beragama Islam. Pelatih Aljazair, Vahid Halilhodzic, menolak menjawab pertanyaan seputar Ramadan terkait dengan pemainnya. Selasa dinihari nanti, Aljazair akan berhadapan dengan Jerman di babak 16 besar, bersamaan dengan pelaksanaan ibadah puasa.
“Itu adalah persoalan pribadi,” kata pelatih berkewarganegaraan Bosnia ini seperti dikutip dari BBC. Dia mengatakan pemainnya akan melakukan seperti yang mereka harapkan dan ingin kontroversi soal ini berhenti. “Ketika menanyakan itu, Anda tidak punya respek dan etika.”
Ramadan mewajibkan umat Islam menunaikan puasa, satu dari lima rukun Islam. Seseorang yang sedang dalam perjalanan atau perang diizinkan menghindari kewajiban ini. Halilhodzic gusar ketika diminta menjawab pertanyaan soal Ramadan. “Saya membaca beberapa surat kabar Aljazair mengkritik saya, muka, dan kehormatan saya.”
Dia juga menuding media di Aljazair sedang membangkitkan kebencian terhadap dia dan keluarganya serta menyebut sikap tersebut menjijikkan. Menurut dia, puasa merupakan isu pribadi dan ini bukan pertama kalinya dia memiliki pemain muslim di timnya. Dia memilih mengabaikan pertanyaan soal Ramadan dan berfokus pada persiapan tim. “Hentikan pertanyaan tentang Ramadan!”
Kapten Aljazair, Madjid Bougherra, diperkirakan akan menjalani ibadah puasa selama bulan suci Ramadan. Sedangkan pemain tengah Jerman, Mesut Oezil, dan pemain bertahan Prancis, Bacary Sagna, mengatakan tak akan berpuasa selama Piala Dunia di Brazil. Di Brazil, Aljazair membawa Hakim Chalabi, dokter spesialis olahraga dan salah satu pakar FIFA.
BBC SPORTS | WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler:
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa
Remaja 15 Tahun Asal Belanda Ikut Jihad di Suriah
Jinakkan Williams, Cornet Cium Rumput
Divonis, Corporate Secretary KAI Yogyakarta Ogah Banding