Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolom Piala Dunia: Bahaya Suarez-Sentris

Editor

Raju febrian

image-gnews
Suporter berpura-pura tergigit oleh poster iklan Adidas Luis Suarez di dekat Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, 26 Juni 2014.  FIFA jatuhkan sanksi selama 9 pertandingan dan empat bulan yang membuat Suarez tidak dapat membela Uruguay di pertandingan Piala Dunia berikutnya. AP/Matt Dunham
Suporter berpura-pura tergigit oleh poster iklan Adidas Luis Suarez di dekat Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, 26 Juni 2014. FIFA jatuhkan sanksi selama 9 pertandingan dan empat bulan yang membuat Suarez tidak dapat membela Uruguay di pertandingan Piala Dunia berikutnya. AP/Matt Dunham
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menyaksikan Uruguay bertanding melawan Kolombia kemarin, saya yakin benar Uruguay menderita penyakit yang sebut sajalah sindrom Suarez-Sentris.

Pelatih Oscar Tabarez, 67 tahun, pasti sudah membaca gejala tak baik ini. Namun Tabarez agaknya tak punya resep jitu mengatasinya. Jadilah Uruguay sangat-sangat bergantung pada penyerang tengah klub Liverpool, Inggris, itu.

Uruguay tanpa Luis Suarez bukan hanya bagaikan sayur tanpa garam, tapi juga seperti anak ayam kehilangan induk. Suarez, yang kini dihukum tak boleh tampil dalam sembilan pertandingan internasional oleh FIFA lantaran menggigit pundak pemain belakang Italia, Giorgio Chiellini, dalam babak penyisihan grup, merupakan nyawa Uruguay.

Prestasi Uruguay dalam babak penyisihan Grup D menunjukkan betapa bergantungnya tim itu pada Suarez. Dalam pertandingan pembuka melawan Kosta Rika, tanpa Suarez yang baru menjalani operasi lutut, Uruguay kalah 1-3. Namun begitu Suarez turun bertanding melawan Inggris, dia langsung mencetak dua gol dan menyalakan semangat timnya untuk menundukkan tim itu. Ketika Uruguay mengalahkan Italia 1-0, Suarez bermain seperti dinamo yang menggerakkan mesin permainan Uruguay.

Itu sebabnya Uruguay seperti kehilangan tenaga pada babak 16 besar ketika melawan Kolombia tanpa kehadiran Suarez. Masuknya penyerang Diego Forlan dan pasangan Suarez, Edinson Cavani, tak memberikan banyak pengaruh.

Barangkali sindrom Suarez-Sentris semakin tahun semakin parah. Buktinya? Sepanjang sejarah sepak bola Uruguay, tim itu lebih banyak menang ketimbang kalah saat melawan Kolombia. Selama ini keduanya sudah bermain 14 kali dan Uruguay menang 8 kali, Kolombia menang 4 kali, sisanya seri.

Pemusatan kekuatan tim pada diri seorang bintang bukan hanya terjadi pada Suarez. Kesebelasan nasional Indonesia juga pernah mengalami keadaan ini. Ketika itu, gelandang elegan Ronny Pattinasarani menjadi pujaan penonton sepak bola kita. Dia bukan hanya jenderal di lapangan tengah, tapi juga pengatur serangan serta inspirator setiap serangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan kharismanya yang besar sebagai kapten kesebelasan, Ronny menjadi pusat kekuatan tim dan bahkan pusat ketergantungan pemain lain. PSSI tanpa Ronny akan sangat lemah. Padahal, pada era 1980-an saat itu, usia Ronny sudah menginjak kepala tiga. Akibatnya, begitu stamina Ronny, yang terkenal sebagai pecandu rokok berat, jauh menurun, performa satu tim ikut-ikutan turun.

Di Brasil 2014, saya melihat gejala yang sama menghinggapi Argentina. Tim Tango itu terlalu bergantung pada seorang Lionel Messi. Pasang-surut serangan Argentina bergantung pada Messi, cepat-lambat permainan ditentukan Messi. Anak muda kesayangan klub Barcelona yang juga kapten tim itu merupakan segala-galanya. Messi... Messi... dan Messi.

Sepak bola merupakan permainan tim. Kerja sama merupakan kata kunci, terutama sepak bola pada zaman modern ini. Argentina sebenarnya tak perlu bergantung benar pada Messi. Masih ada Di Maria, Kun Aguero, juga Gonzalo Higuain. Bila semua terpusat pada Messi, bintang-bintang lainnya akan meredup. Kontribusi mereka bagi tim tak akan maksimal. Pelatih Alejandro Sabella perlu memikirkan terpusatnya kekuatan pada satu bintang ini bila timnya ingin beranjak lebih jauh dari babak 16 besar.

Sebuah tim sepak bola jelas memerlukan bintang, tapi tidak menggantungkan segalanya pada sang bintang. Tim Brasil dulu punya Pele, tapi kesuksesan Brasil merebut gelar juara dunia tidak hanya karena Pele. Totalitas kerja sebuah tim lebih menentukan ketimbang kerja solo sang bintang.

Uruguay keliru bergantung pada Suarez. Akankah Argentina mengulangi kegagalan negeri jirannya itu?

TORIQ HADAD (@thhadad)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Brasil Kalah 0-2 dari Uruguay, Neymar Cedera Parah

18 Oktober 2023

Pemain Brasil Neymar cedera dalam laga melawan Uruguay pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, Rabu WIB, 18 Oktober 2023. REUTERS/Andres Cuenca
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Brasil Kalah 0-2 dari Uruguay, Neymar Cedera Parah

Brasil kalah 0-2 dari Uruguay dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bintang mereka, Neymar, mengalami cedera parah.


Daftar Penerima Penghargaan Piala Dunia U-20 2023: Cesare Casadei Jadi Pemain Terbaik dan Top Skor

12 Juni 2023

Cesare Casadei. (FIFA)
Daftar Penerima Penghargaan Piala Dunia U-20 2023: Cesare Casadei Jadi Pemain Terbaik dan Top Skor

Pemain Italia Cesare Casadei menyabet dua penghargaan di Piala Dunia U-20 2023 meski timnya gagal juara.


Daftar Juara Piala Dunia U-20 setelah Timnas Uruguay Merebut Gelar Edisi 2023

12 Juni 2023

Timnas Uruguay U-20 menjuarai Piala Dunia U-20 2023. REUTERS/Agustin Marcarian
Daftar Juara Piala Dunia U-20 setelah Timnas Uruguay Merebut Gelar Edisi 2023

Timnas Uruguay berhasil menjuarai Piala Dunia U-20 2023. Simak daftar peraih gelar juara terbanyak di ajang ini.


Hasil Piala Dunia U-20 2023: Italia Depak Korea, Uruguay Kalahkan Israel, Bertemu di Babak Final

9 Juni 2023

Piala Dunia U-20 2023.
Hasil Piala Dunia U-20 2023: Italia Depak Korea, Uruguay Kalahkan Israel, Bertemu di Babak Final

Italia dan Uruguay sama-sama memenangi laga semifinal dan akan berhadapan untuk berebut gelar juara di babak final Piala Dunia U-20 2023.


Hasil Piala Dunia U-20 2023: Korea Selatan dan Uruguay Lolos ke Semifinal

5 Juni 2023

Piala Dunia U-20 2023.
Hasil Piala Dunia U-20 2023: Korea Selatan dan Uruguay Lolos ke Semifinal

Hasil Piala Dunia U-20 2023 pada Senin dinihari, 5 Juni, menampilkan dua pertandingan perempat final. Timnas Korea Selatan dan Uruguay lolos.


Hasil Piala Dunia U-20 2023: Uruguay dan Korea Selatan Lolos ke Babak Perempat Final

2 Juni 2023

Piala Dunia U-20 2023.
Hasil Piala Dunia U-20 2023: Uruguay dan Korea Selatan Lolos ke Babak Perempat Final

Hasil Piala Dunia U-20 2023: Timnas Uruguay dan Korea Selatan lolos ke babak perempat final.


5 Fakta Menarik Federico Valverde, Pemain Real Madrid yang Diduga Pukul Pemain Villarreal Alex Baena

9 April 2023

Pemain Real Madrid, Federico Valverde berselebrasi setelah menjebol gawang Osasuna dalam laga lanjutan Liga Spanyol di El Sadar Stadium, Spanyol, 18 Februari 2023. Real Madrid mengalahkan Osasuna dengan skor 2-0 pada pertandingan pekan ke-22 Liga Spanyol. REUTERS/Vincent West
5 Fakta Menarik Federico Valverde, Pemain Real Madrid yang Diduga Pukul Pemain Villarreal Alex Baena

Pemain Real Madrid Federico Valverde diduga melakukan pemukulan kepada pemain Villarreal Alex Baena usai kedua tim bertanding, Minggu dinihari WIB.


Marcelo Bielsa Dikabarkan Setuju Latih Timnas Uruguay, Teken Kontrak 2 Tahun

7 April 2023

Marcelo Bielsa. REUTERS
Marcelo Bielsa Dikabarkan Setuju Latih Timnas Uruguay, Teken Kontrak 2 Tahun

Setelah kurang lebih 12 tahun, Marcelo Bielsa akhirnya kembali melatih tim nasional dan kini pilihannya jatuh kepada timnas Uruguay.


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


FIFA Jatuhkan Hukuman Skorsing dan Denda buat 4 Pemain Uruguay, Termasuk Cavani

28 Januari 2023

Penyerang Uruguay Edison Cavani melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Bolivia dalam pertandingan Grup A Copa America 2021 di Arena Pantanal, Cuiaba, Brasil, 24 Juni 2021. Uruguay kalahkan Bolivia 2-0. REUTERS/Rodolfo Buhrer
FIFA Jatuhkan Hukuman Skorsing dan Denda buat 4 Pemain Uruguay, Termasuk Cavani

Komisi Disiplin (Komdis) FIFA telah menjatuhkan hukuman skorsing untuk empat pemain Timnas Uruguay, termasuk Edinson Cavani.