TEMPO.CO - Pertandingan melawan Cile dalam babak 16 besar lalu merupakan permainan terburuk Selecao, julukan Brasil, sepanjang Piala Dunia 2014. Banyak lini yang tidak berjalan dengan baik.
Lini tengah masih menjadi catatan bagi pelatih Luiz Felipe Scolari. Pergerakan mereka saat memberikan bola terasa kurang maksimal. Begitu juga dengan pergerakan Dani Alves di sisi kanan pertahanan. Akibatnya, lini depan tumpul karena Fred--yang kemudian digantikan Jo--paceklik umpan matang.
Nilai positifnya ada pada pertahanan Brasil yang dikomandani Thiago Silva. Dia dan David Luiz masih menunjukkan kelasnya sebagai salah satu duet pertahanan terbaik yang dimiliki Selecao. Begitu juga dengan Julio Cesar sebagai penjaga gawang. Namun, bagus di bagian pertahanan tidak akan menghasilkan kemenangan bila lini tengah dan depannya kurang tajam.
Berbagai kekurangan yang terjadi dalam pertandingan melawan Cile itu wajib diperbaiki oleh Felipao, panggilan Scolari. Terlebih, lawannya di perempat final ini terbilang berat, Kolombia. Sama halnya seperti Meksiko dan Cile yang datang dari Amerika Tengah dan Latin, mereka paham betul cara bermain Brasil dan kerap menyebabkan pasukan Felipao kesulitan.
Kolombia menjelma menjadi kekuatan besar dalam turnamen ini. Setelah menjuarai Grup C, mereka menaklukkan Uruguay, juara Amerika Latin. Gemilangnya permainan James Rodriguez dan Juan Guillermo Cuadrado di lini tengah menjadi sinyal bagi Brasil untuk tidak menganggap enteng lawan.
Hal lain yang perlu diperbaiki oleh Selecao adalah beban mental. Bermain di kandang sendiri, dengan tuntutan selalu menang dan menjadi juara, mau tak mau membebani mereka.
Tak ada jalan lain bagi Felipao kecuali membebaskan para pemain untuk bermain lepas. Bila tidak, permainan Brasil akan terlihat seperti yang sudah-sudah, meninggalkan banyak kelemahan di berbagai lini.
Terakhir, Felipao sepertinya harus merombak pasukannya. Sudah saatnya dia memberi kesempatan kepada Fernandinho, Willian, dan Ramires yang mampu bergerak lebih cepat di lini tengah. Maicon juga bisa dimainkan untuk menggantikan Dani Alves, yang minim kontribusi dalam empat pertandingan Piala Dunia ini.
Jika demikian, Brasil berpeluang besar menang. Apalagi di sana ada Neymar. Penyerang sayap itu tidak bermain maksimal saat melawan Cile karena cedera di pahanya. Sempat dikabarkan absen di perempat final, bintang 22 tahun itu dinyatakan siap tampil. Kehadiran Neymar, yang sejauh ini selalu bermain cemerlang, akan memberi suntikan semangat pada Selecao.
CARLOS DE MELO (Mantan pemain asal Brasil di Liga Indonesia dan mantan manajer tim Pelajar Indonesia)