TEMPO.CO, Sao Paulo - Kepastian Neymar tak bisa lagi bermain di Piala Dunia karena cedera punggung kiri merusak kegembiraan pendukung Brasil. Sebagian besar pendukung tim Samba menilai kemenangan 2-1 atas Kolombia di perempat final, Sabtu dinihari, tak lengkap dengan berita cederanya Neymar.
Kehilangan Neymar dinilai merusak peluang tuan rumah memenangkan gelar Piala Dunia keenam mereka. Banyak yang bertanya-tanya siapa yang bisa menggantikannya menghadapi laga semifinal melawan Jerman, Selasa, 8 Juli 2014.
"Neymar patah tulang belakang dan keluar dari Piala Dunia," tulis tiga surat kabar utama di Brasil dalam edisi online mereka, Sabtu, 5 Juli 2014. Tulisan mereka juga mengulas bagaimana Neymar dihantam lutut pemain belakang Kolombia, Juan Zuniga.
"Ini adalah berita buruk. Kabar terburuk. Neymar sangat penting bagi kami," kata mahasiswa Fabian Ruiz, 19 tahun, di Belo Horizonte. Sebagian khawatir peluang Brasil habis tanpa Neymar. "Tanpa dia, pemain lain harus berjuang lebih keras. Hal ini akan menjadi sangat sulit melawan Jerman."
Ratusan penggemar mengenakan kostum Brasil berkumpul di luar Hotel Fortaleza tempat tim Brasil menginap. Mereka meneriakkan, "Força Neymar" atau "Kuatlah Neymar."
Media sosial dibanjiri dengan pesan tentang insiden itu. Ribuan pendukung Brasil menyerukan badan sepak bola dunia (FIFA) untuk menghukum Zuniga dengan cara yang sama seperti striker Uruguay, Luis Suarez, dihukum karena menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini.
Dukungan datang dari seluruh dunia termasuk playmaker Argentina, Lionel Messi, rekan Neymar di klub Barcelona.
Presiden Brasil Dilma Rousseff bahkan menggunakan akun Twitternya untuk menyerukan dukungan bagi Neymar dan tim nasional.
Mantan bintang sepak bola Argentina, Diego Maradona, juga menyesalkan cedera Neymar. Dalam jaringan televisi Venezuela Telesur ia mengatakan, "... Ini menyangkut tidak hanya orang-orang Brasil, tetapi kita semua yang mencintai sepak bola Piala Dunia."
REUTERS | RAJU FEBRIAN