TEMPO.CO, Rio de Janeiro – Ray Whelan, Direktur Match Hospitality, perusahaan penyedia layanan tiket Piala Dunia 2014 rekanan FIFA, ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam penjualan tiket ilegal. Whelan berusaha melarikan diri ketika polisi berusaha menangkapnya di sebuah hotel mewah, Copacabana Palace Hotel, di Rio de Janeiro, Brasil.
Di hotel mewah itu, Presiden FIFA Sepp Blatter dan pejabat FIFA lainnya menginap selama Piala Dunia 2014. Roy Whelan, pria berkebangsaan Inggris, dan 11 orang lain telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penjualan tiket ilegal. Menurut keterangan polisi setempat, Whelan berusaha melarikan diri dari pintu belakang hotel. (Baca: Pelatih Argentina Akui Jerman Lebih Favorit Juara Piala Dunia)
“Kami melihat dari kamera di hotel, Whelan tergesa-gesa meninggalkan hotel,” kata Fabio Barucke yang memimpin penyelidikan kasus tiket ilegal kepada wartawan di Rio de Janeiro, kemarin. Barucke menambahkan, Whelan melarikan diri satu jam sebelum polisi tiba di hotel. (Baca juga: Final Piala Dunia, Paus Dukung Siapa?)
Juru bicara Match Hospitality tidak segera menjawab permintaan komentar terkait dengan kasus itu. Seperti diberitakan sebelumnya, polisi Brasil memang sedang menyelidiki penjualan tiket ilegal Piala Dunia di pasar gelap. Polisi sudah menangkap 11 orang dan menyita 131 tiket pertandingan minggu lalu. Sebanyak 70 tiket yang disita itu berasal dari layanan korporat.
Polisi mengatakan seorang pria Aljazair ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pelaku utama penjualan tiket ilegal itu. Ia ditengarai memiliki koneksi ke FIFA atau ke Match Hospitality untuk mendapatkan tiket asli dan dijual secara ilegal dengan harga yang sangat tinggi.
Match Hospitality adalah penyedia utama paket tiket Piala Dunia. Perusahaan ini membayar US$ 240 juta untuk mendapatkan hak eksklusif menjual layanan hotel dan korporat kepada perusahaan-perusahaan untuk Piala Dunia 2010 dan 2014.
CHANNEL NEWS ASIA | AFP | SETIAWAN ADIWIJAYA
Berita Lain
Van Gaal Kesulitan Cari Pembuka Penalti
Aguero: Kami Mematahkan Anggapan Orang
Pelatih Argentina Akui Jerman Lebih Favorit Juara