TEMPO.CO, Zurich – Minat penggemar untuk menyaksikan kejuaraan Piala Dunia 2014 sangat tinggi. Hal itu terlihat dalam laporan yang disampaikan FIFA setelah secara resmi kembali membuka penjualan tiket pertandingan melalui sistem online. Dilansir situs resmi FIFA, sebanyak sejuta tiket disediakan oleh FIFA untuk para penggila bola tersebut.
Hasilnya, dalam waktu tujuh jam 1,1 juta tiket tersebut telah ludes dibeli oleh para calon penonton dari seluruh dunia. Dari satu juta tiket tersebut, sekitar 680 ribu tiket habis dibeli oleh orang Brasil yang akan bertindak sebagai tuan rumah. Sedangkan, sisanya sebanyak 420 ribu lembar dibeli dari orang di seluruh dunia.
Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Argentina merupakan negara selain Brasil yang tercatat warganya paling banyak memborong tiket. Saking banyaknya pembeli tiket, FIFA menyatakan waktu pemesanan pun terpaksa memakan waktu yang lebih lama. Idealnya, pemesanan tiket tersebut bisa dilakukan dalam waktu sekitar lima menit.
Namun, membeludaknya pengunjung membuat waktu pemesanan melonjak, jadi 45 menit. Beruntung situs resmi federasi sepak bola internasional tersebut berjalan lancar dan tidak mengalami gangguan. “Seperti yang sudah diharapkan, peminatnya sangat luar biasa, dan ini empat kali lebih tinggi dari penjualan tiket periode pertama,” kata Direktur Pemasaran FIFA Thierry Well.
FIFA sendiri berhasil menjual 890 ribu tiket pertandingan sepak bola saat penjualan tahap pertama beberapa waktu lalu. Well mengatakan, tingginya antusiasme pecinta sepak bola menjadi pertanda positif bagi pelaksanaan kejuaraan sepak bola empat tahunan tersebut. “Menyenangkan saat melihat warga Brasil dan warga dunia lainnya membeli tiket dan menyaksikan pertandingan secara langsung,” kata dia.
FIFA sendiri rencananya bakal kembali membuka penjualan tiket pada 8 Desember 2013, melalui situs resminya. Namun, mereka menyatakan penjualan tiket nanti akan dialokasikan sebagian bagi pendukung negara peserta. Tiap pendukung asal tim bakal mendapat alokasi tiket 8 persen per pertandingan, atau total 16 persen bagi kedua tim di setiap stadion.