TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Jerman, Joachim Loew, mengakui timnya harus berjuang keras untuk menang atas Aljazair dalam pertandingan babak perdelapan final Piala Dunia yang digelar Selasa dinihari, 1 Juli 2014. Menurut dia, Jerman menang lantaran motivasi yang kuat, bukan karena keunggulan teknis.
“Kami sungguh kesulitan di babak pertama. Namun, pada babak kedua dan perpanjangan waktu, kami bermain lebih baik dan memiliki lebih banyak peluang,” katanya, seperti dikutip situs Goal.com. Loew kecewa kepada anak asuhnya karena membuang banyak kesempatang gol. Menurut dia, hal ini tak biasanya terjadi. “Kami juga kesulitan mendekati jantung pertahanan Aljazair,” ujarnya.
Loew juga menyoroti kerja sama Per Mertesacker dan Jerome Boateng yang tidak sebagus biasanya. Menurut dia, Aljazair yang memainkan bola-bola panjang menyulitkan kerja sama kedua pemain tersebut. Pelatih 54 tahun itu mengatakan, dalam pertandingan seperti itu, ia membutuhkan pemain yang bisa cepat beradaptasi dan membuat perubahan di lapangan. “Peran ini dilakukan dengan baik oleh Sami Khedira dan Andre Schurrle. Kehadiran mereka memompa performa kami di lapangan,” tuturnya.
Salah satu pemain yang dipuji penampilannya dalam pertandingan malam tadi adalah penjaga gawang Jerman, Manuel Neuer. Kehadiran Neuer dianggap bisa menyelamatkan Jerman dari gempuran Aljazair. Namun penjaga gawang Bayern Muenchen ini mengaku penampilannya belum maksimal. “Saya bermain seperti biasa, sama saat saya membela Jerman atau Bayern Muenchen. Masih banyak yang perlu diperbaiki,” katanya.
Jerman akan menghadapi Prancis Jumat mendatang pada babak perempat final. Jika berhasil menyisihkan Prancis di semi final, Jerman akan menghadapi pemenang partai Brasil melawan Kolombia.
Dalam pertandingan melawan Aljazair tersebut, Jerman dipaksa bermain 0-0 hingga menit ke-90. Pada babak perpanjangan waktu, Jerman akhirnya menang melalui gol Andre Schurrle dan Mesut Oezil. Aljazair hanya bisa membalas dengan satu gol oleh Abdelmoumene Djabou.