TEMPO.CO, SALVADOR – Otoritas Kamerun akan melakukan investigasi kemungkinan keterlibatan tujuh pemain mereka dalam pengaturan pertandingan di Piala Dunia 2014. Federasi sepak bola Kamerun, FECAFOOT telah menginstruksikan komite etik untuk menyelidiki adanya permainan dalam tiga pertandingan di babak penyisihan.
Kamerun mengalami kekalahan dalam tiga pertandingan di babak penyisihan Grup A termasuk kalah telak dari Kroasia 0-4. Pada laga melawan Kroasia, pemain skuad Singa Tangguh, Alex Song diganjar kartu merah karena memukul pemain Kroasia, Mario Mandzukic. Permainan ini juga diwarnai insiden di menit terakhir ketika Benoit Assou-Ekotto berusaha untuk menyundul kepala belakang rekan setimnya, Benjamin Mokandjo.
Kasus pemain Kamerun ini ditengarai melibatkan mafia judi bola warganegara Singapura, Wilson Raj Perumal. Gembong pengatur skor bola ini ditangkap polisi Finlandia pada April lalu. Dalam diskusi dengan majalah Der Spiegel sebelum ditangkap, Perumal mengungkapkan akan mengirim anak buahnya untuk ‘bermain mata’ dengan pemain Kamerun pada Piala Dunia.
Dalam sebuah pernyataan, FECAPOT menyatakan,”Tuduhan terbaru penipuan di tiga pertandingan Kamerun di Piala Dunia, terutama Kamerun vs Kroasia serta adanya ‘tujuh apel buruk (dalam tim nasional kita)’ tidak mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dipromosikan oleh pemerintah kita.”
FIFA tidak mau berkomentar soal penyeildikan yang dilakukan otoritas Kamerun.
REUTERS|SETIAWAN ADIWIJAYA