Neymar kesakitan, sambil memegang bagian bawah punggungnya yang ditabrak pemain Kolombia, Camilo Zuniga dalam perempat final Piala Dunia di Brasil, 5 Juli 2014. REUTERS/Fabrizio Bensch
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Disiplin FIFA menganalisis tindakan pemain belakang Kolombia, Juan Zuniga, yang telah membuat pemain Brasil, Neymar, mengalami cedera. Lutut Zuniaga menabrak punggung Neymar pada sisa akhir pertandingan Sabtu lalu, sehingga membuat tulang belakang bintang Brasil itu patah.
"Komite Disiplin FIFA menganalisis semua elemen yang disediakan, video, laporan pertandingan. Dan kami akan memutuskan apakah akan mengambil tindakan atau tidak," kata juru bicara FIFA, Delia Fischer.
Neymar mengalami cedera tulang punggung saat bertanding melawan Kolombia pada Sabtu lalu. Punggungnya terbentur oleh lutut pemain bertahan Kolombia, Juan Zuniga. Dokter federasi, Rodrigo Lasmar, memvonis Neymar tidak akan bisa membela Brasil pada partai semifinal melawan Jerman pada Rabu, 9 Juli 2014.
Zuniga sudah memberikan dukungan kepada Neymar. Ia merasa bersalah dan mengaku tak memiliki niat untuk melakukan hal itu. "Saya merasa dibebani oleh situasi ini," katanya dalam pesan Instagram.
Selain memberikan pesan khusus, Zuniga mengaku mengagumi Neymar dan menganggapnya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia. Ia berharap Neymar akan segera pulih dan bisa kembali tampil.
Mantan penyerang yang pernah memenangi Piala Dunia, Ronaldo, menilai cedera yang dialami Neymar sangat keras. Ia yakin benturan itu sengaja dilakukan untuk menyakiti. "Itu sangat agresif dan sangat keras," ujarnya.
Hal senada dikatakan oleh mantan pemain Italia Fabio Cannavaro. Menurut dia, lutut Zuniga yang terangkat dalam posisi tinggi membuatnya percaya bahwa memang ada niat untuk menyakiti. "Ini pelanggaran yang sangat jelas," ujarnya.