Komposisi perpaduan foto antara Lionel Messi (kiri) dengan Thomas Mueller. Jamie Squire/Getty Images
TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Pertandingan final Piala Dunia antara Jerman dan Argentina di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Ahad waktu setempat atau atau Senin dinihari WIB nanti, akan menjadi pertandingan seru dua benua, yaitu Eropa dan Amerika.
Duel ini menjadi pertemuan ketiga mereka setelah sebelumnya bertemu pada final Piala Dunia 1986 di Meksiko dan 1990 di Italia. (Baca: Tim Jerman Ogah Fokus ke Messi)
"Kami tahu kami bisa menulis sejarah karena tidak ada tim Eropa yang memenangi (final Piala Dunia) di Amerika Latin. Ini dapat dianggap sebagai prestasi tambahan bagi kami jika menang," ujar pelatih Jerman, Joachim Loew, dalam konferensi pers prapertandingan di Rio de Janeiro, Sabtu, 12 Juli 2014.
Loew yakin tim Der Panzer menang karena memiliki kematangan. Dia juga mengklaim para pemainnya telah bermain dengan maksimal. "Kami telah menunjukkan apa yang bisa kita lakukan dan kami telah maju ke depan selama beberapa tahun terakhir," ujarnya. (Baca: Tango Terakhir Messi)
"Tim ini dan sepak bola Jerman memiliki masa depan, apa pun yang terjadi besok." Pelatih berusia 54 tahun ini juga bangga memiliki sejumlah pemain muda yang diprediksi bakal memiliki masa depan yang fantastis.
"Kami memiliki pemain muda yang bisa bermain untuk beberapa tahun. Sekarang, tentu saja, kami hanya ingin berkonsentrasi pada pertandingan besok," katanya. (Baca; Jerman Tak Mau Gegabah Remehkan Argentina)
Dalam duel dinihari nanti, Loew memastikan timnya tidak akan berfokus pada permainan kapten timnas Argentina, Lionel Messi. Sebab, menurut dia, masih ada beberapa pemain lain yang juga patut diperhitungkan, seperti Gonzalo Higuain, Angel di Maria dan Sergio Aguero.