Piala Dunia 2018, Gallas Ragu dengan Skuad Muda Prancis

Reporter

Terjemahan

Editor

Hari Prasetyo

Minggu, 3 Juni 2018 15:58 WIB

Pemain timnas Prancis Kylian Mbappe (kanan) mencoba melewati pemain timnas Italia, Mattia Caldara dalam laga persahabatan jelang Piala Dunia di Allianz Riviera, Nice, Prancis, 1 Juni 2018. Piala Dunia akan dimulai pada 14 Jun 2018 hingga 15 Jul 2018. (AP Photo/Claude Paris)

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis menjadi salah satu tim favorit untuk memenangi Piala Dunia 2018. Mereka menang 3-1 pada pertandingan pemanasan terakhir melawan Italia di Allianz Riviera, Nice, Sabtu dinihari, 2 Juni 2018.

Baca: Belgia Vs Portugal, Kompany Terancam Absen dari Piala Dunia 2018

Namun, mantan bintang Prancis, William Gallas, khawatir Paul Pogba dan kawan-kawan tidak punya pemimpin yang dibutuhkan buat melaju lebih jauh dalam pertarungan di Rusia mulai 14 Juni nanti.

Mantan bek tengah Chelsea dan Arsenal yang membela Prancis ketika menjadi peringkat kedua Piala Dunia 2006 ini menilai tim asuhan seniornya, Didier Deschamps, merupakan kumpulan pemain muda berbakat yang akan kesulitan ketika melawan tim kuat.

“Sebagai orang Prancis, saya berharap mereka akan memenangi Piala Dunia. Namun, saya pikir itu akan sulit karena Anda punya lawan sangat kuat, Spanyol, Jerman, dan Brasil,” kata Gallas.

“Di Prancis semua orang berharap mereka bisa mencapai semifinal. Jadi, saya berharap mereka akan bertanding dengan bagus,” ujarnya.

Advertising
Advertising

“Kami punya sejumlah pemain muda bagus. Mereka sangat belia, sangat berbakat, dan mereka bisa membuat perbedaan. Namun, masalahnya, jika kami menghadapi tim yang kuat, kami akan mendapat kendala,” kata Gallas lagi.

“Kami perlu punya lebih baik banyak pemain yang akan melakukan tembakan di lapangan, ketika Anda sedang tampil buruk. Namun, saat ini, kami tidak punya pemain dengan tipe seperti itu,” ujar dia.

“Jadi saya berharap sebelum Piala Dunia dimulai, manajer akan berbicara dengan para pemain untuk menjelaskan kepada mereka apa yang mesti dilakukan.”

Ketika ditanya apakah pemain dengan rekor transfer dunia 89 juta pound sterling di Manchester United, Paul Pogba, bisa menjadi sosok pemimpin di lapangan, Gallas menjawab, “Semuanya ingin melihat satu sosok pemimpin. Namun, tidak ada seorang pun yang menjadi pemimpin. Mungkinkan hal itu karena masih muda?”

“Anda harus berbicara dengan mereka dan itu tidak mudah. Saya tahu itu karena saya tidak melakukan start sebagai pemimpin sampai saya berusia 28, 29,” tutur Gallas.

Pogba berusia 25 tahun pada Maret lalu dan Gallas mengatakan, “Saya suka pemain muda ketika mereka punya banyak kualitas. Saya tak punya kualitas ketika seusianya, tapi bisa Anda memenangi Piala Dunia dengan hanya pemain muda? Saya tidak yakin.”

Paul Pogba tampil tak maksimal saat Prancis mengalahkan Italia 3-1. Suporter tak puas dan menyiulinya. Pogba hanya bermain 85 menit. Gelandang Manchester United itu akhirnya digantikan Steven N'Zonzi.

Baca: Piala Dunia 2018, Mesir Terkendala Cedera Salah dan Puasa Ramadan

Gol kemenangan Prancis dicetak Samuel Umtiti, Antoine Griezmann, dan Ousmane Dembele.

DAILY MAIL | ESPN

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

21 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

26 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

27 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

32 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya