Piala Dunia 2018: VAR, Gol Tangan Tuhan, dan Sisi Manusiawi

Reporter

Terjemahan

Editor

Hari Prasetyo

Selasa, 19 Juni 2018 11:35 WIB

Kemenangan Swedia 1-0 atas Korea Selatan dalam laga Piala Dunia 2018, berdasarkan rekaman Video Assistant Referee (VAR).

TEMPO.CO, Jakarta - Wasit dari Tunisia, Ali Bin Nasser, di Stadion Azteca, Mexico City, Meksiko, pada 1986, mungkin tidak seberuntung wasit asal El Salvador, Joel Aguilar, yang memimpin pertandingan Piala Dunia 2018 di Nizhny Novgorod, Rusia, Senin 18 Juni.

Baca: Piala Dunia 2018: Lukaku yang Masih Dipandang Sebelah Mata

Tiga puluh dua tahun lalu pada perempat final Piala Dunia 1986 di Mesiko, antara Ingris dan Argentina, Nasser belum didukung perangkat Video Assistant Referee (VAR) yang bisa merekam kejadian-kejadian di lapangan dan dipakai untuk membantunya memimpin pertandingan.

Baca: Piala Dunia 2018: Hasil, Jadwal, Klasemen, Top Skor

Nasser dan dua asisten wasit pada laga Piala Dunia 1986 itu di kedua sisi panjang lapangan tidak bisa melihat dengan jeli bagaimana Diego Maradona melompat sambil memakai tangan kirinya untuk memukul bola.

Maradona melakukan tindakan yang kelak tersohor dengan sebutan ‘Gol Tangan Tuhan’ itu untuk mengecoh lompatan kiper Inggris, Peter Shilton, dalam usahanya menghadang bola lambung ke arah gawangnya. Tapi, Maradona lebih cepat melakukan tipuannya untuk membobol gawang Inggris.

Advertising
Advertising

Setelah gol yang membawa Argentina memimpin 1-0 itu –sebelum Maradona melakukan aksi yang mencengangkan untuk melewati lima pemain-, Terry Butcher, Gary Lineker, Glen Hoddle, dan kawan-kawan melakukan protes keras karena melihat Maradona mencetak gol dengan tangannya.

Nasser tidak mempedulikan protes Lineker dan kawan-kawan. Inggris tersingkir dan Maradona cs melaju ke semifinal, final, dan kemudian menjadi juara dengan mengalahkan Jerman.

Baca: AI Prediksi Pemenang Piala Dunia 2018, Brasil Jadi Juara?

Mulai Piala Dunia di Rusia pada 2018, perangkat VAR dipakai secara resmi dengan persetujuan badan sepak bola dunia, FIFA.

Hasilnya antara lain pada satu tendangan penalti yang dieksekusi kapten Swedia, Andreas Granqvist, yang menjadi penentu kemenangan 1-0 atas Korea Selatan di Nizhny Novgorod, Senin lalu.

Keputusan penalti diputuskan wasit Joel Aguilar setelah melihat hasil rekaman Video Assistant Referee (VAR).

Dalam rekaman tersebut terlihat Kim Min-woo mengganjal John Guidetti di kotak terlarang pada menit 63. Aguiler kemudian memberi hadiah tendangan penalti kepada Swedia sehingga Andreas Granqvist bisa mencetak gol tunggal kemenangan.

Pada 32 tahun lalu di Meksiko, tak terbayangkan ada pertandingan yang dihentikan sebentar oleh wasit untuk melihat hasil rekaman kejadian di lapangan di layar lebar saat itu juga.

Jika itu terjadi, akan muncul foto Maradona yang melompat sambil tangan kirinya memukul bola dengan sangat cepat dan bola melaju ke gawang Inggris melewati jangkauan tangan kiper Peter Shilton. Foto itu masih terasa legendaris sampai sekarang.

Jika VAR sudah ada dan diberlakukan secara resmi pada Piala Dunia 1986 di Meksiko, niscaya kemungkinan Gol Tangan Tuhan karya Maradona itu tidak akan pernah terjadi. Dan, mungkin Inggris yang lolos ke final dan bukan Argentina.

Apakah VAR membantu tontonan pertandingan sepak bola profesional, dengan puncak piramidanya adalah Piala Dunia, semakin canggih dan kian tinggi daya komersialnya?

Dengan VAR, pertandingan sepak bola pro memang akan semakin canggih sebagaimana tenis profesional yang sudah jauh lebih dulu memakai piranti rekaman dengan misi seperti itu.

Di ajang tenis papan atas dunia, setidaknya dalam satu dekade terakhir, kita akan terbiasa melihat si jelita Maria Sharapova, Simona Halep, atau raja lapangan tanah liat Rafael Nadal meminta “call” untuk melihat kembali pukulan mereka atau pukulan lawan yang dinyatakan masuk atau keluar garis permainan. Hasilnya bisa mengubah perhitungan poin.

Tapi, dalam setiap set di tenis, ada jumlah maksimal yang ditentukan buat petenis untuk meminta melihat rekaman itu.

Selebihnya, setiap petenis harus berlapang dada atau hanya bisa menggerutu jika merasa keputusan wasit utama atau hakim garis tidak adil. Itulah adalah bagian dari drama pertandingan atau bagian manusiawi dari setiap kompetisi olahraga.

Buat mereka yang tak setuju dengan diberlakukannya VAR dalam sepak bola, pandangan mereka adalah sepak bola akan kehilangan romantika, sisi manusiawi, dan daya tarik lainnya dari drama-drama sepak bola yang akan dikenang sepanjang masa seperti pada Gol Tangan Tuhan karya Maradona pada 1986 itu.

Sejumlah pihak di Liga Primer Inggris musim lalu, 2017-2018, termasuk didukung sejumlah media, juga mengungkapkan keraguannya akan pemakaian VAR.

Buat yang menentang VAR, pertandingan sepak bola adalah sebuah pentas teater yang dalam arti yang luas. Buat mereka, apa jadinya jika pertunjukan, pergelaran, show, sebentar-sebentar dihentikan untuk keperluan VAR itu? Daya tarik tontonan akan menurun dan akan kehilangan sisi kemanusiaannya.

Tapi, FIFA sudah memutuskan VAR mulai digunakan mulai Piala Dunia 2018. Asosiasi Persatuan Sepak Bola Eropa (UEFA) kemungkinan besar akan memakainya secara penuh pada Euro 2020.

Sebelum VAR, untuk menambahkan keakuratan wasit dalam memutuskan terjadinya gol atau tidak, pernah digunakan wasit pendamping atau tambahan asisten wasit di masing-masing sisi sejajar dengan gawang.

VAR adalah bagian dari misi pengurus dan pengelola sepak bola di dunia untuk membuat pertandingan berjalan seadil dan sebersih mungkin.

Tapi, VAR tak sepenuhnya sempurna untuk memastikan pertandingan sepak bola berjalan bersih, murni, dan bersih dari sisi-sisi manusiawi yang menarik.

Baca: Rusia vs Mesir: Lebih Menarik kalau Ada Salah

Ketika Inggris meraih kemenangan pertama di Piala Dunia 2018 ini, yaitu 2-1 melawan Tunisia, misalnya, menurut sejumlah media di Inggris, setidaknya dua kali penyerang Harry Kane harus mendapat hadiah penalti karena dijatuhkan di kotak penalti lawan. Tapi, wasit Wilmar Rodan tidak memberikannya karena rekaman VAR juga gagal “menangkap” kejadian itu dengan jelas.

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

8 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

2 hari lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Kontroversi Sivakorn Pu Udom, Wasit VAR yang Akan Awasi Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak

4 hari lalu

Kontroversi Sivakorn Pu Udom, Wasit VAR yang Akan Awasi Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak

Sivakorn Pu Udom , wasit VAR yang akan mengawasi laga timnas U-23 Indonesia vsIrak kerap membuat keputusan kontroversial.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

5 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya