Kunci Kemenangan Prancis Atas Kroasia Menurut Antoine Griezmann

Reporter

Antara

Editor

Febriyan

Senin, 16 Juli 2018 09:09 WIB

Pemain Prancis, Antoine Griezmann (kanan), setelah mencetak tendangan penalti ke gawang Kroasia dalam final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, Ahad, 15 Juli 2018. Ini menjadi gelar juara kedua yang diraih Prancis. AP/Frank Augstein

TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Prancis, Antoine Griezmann, menyatakan bahwa timnya menjalani laga yang sulit pada final Piala Dunia 2018 Ahad malam kemarin. Meskipun mereka mampu meraih kemenangan 4-2 atas Kroasia, dia menilai tim lawan bermain sangat baik.

Griezmann menyatakan bahwa Prancis mengalami kesulitan pada awal-awal laga. Apalagi setelah unggul 1-0 Kroasia terus menggencarkan serangan dan mampu menyamakan kedudukan.

Menurut dia, kekuatan mental menjadi kunci kemenangan Prancis pada laga itu. Hal itulah yang membuat Prancis kembali unggul dan akhirnya meraih kemenangan.

"Ini pertandingan yang sangat sulit, Kroasia memiliki pertandingan hebat. Kami mampu bangkit dan kami mampu membuat perbedaan," ujarnya usai laga.

Pada laga itu Prancis unggul terlebih dahulu berkat gol bunuh diri penyerang Kroasia Mario Mandzukic. Kroasia sempat menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian. Tendangan Ivan Perisic gagal dibendung oleh penjaga gawang Hugo Lloris.

Advertising
Advertising

Namun Prancis kembali unggul setelah wasit menunjuk titik putih karena Perisic dinilai menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak pinalti Kroasia. Antoine Griezmann yang maju sebagai algojo menjalankan tugasnya dengan sempurna dan membuat skor menjadi 2-1 saat turun minum.

Pada babak kedua, giliran Pogba mencetak gol. Tendangan jarak jauhnya mengecoh penjaga gawang Danijel Subasic dan membuat Prancis unggul 3-1. Kroasia sempat menipiskan kedudukan menjadi 3-2 lewan Mandzukic namun kemenangan Prancis tak terbendung setelah Kylian Mbappe membuat kedudukan menjadi 4-2.

Griezmann mengaku masih tak percaya bisa membawa Prancis meraih gelar juara Piala Dunia 2018. Dia menyatakan bahwa saat ini dirinya hanya ingin segera kembali ke negaranya dan mengangkat trofi tersebut bersama suporter mereka.

"Saya tidak tahu di mana saya! Saya sangat bahagia. Kami sudah tidak sabar mengangkat Piala dan membawanya ke Prancis", kata striker Atletico Madrid itu.

Kemenangan di Piala Dunia 2018 itu membuat Prancis tercatat telah dua kali menjadi kampiun. Mereka meraih gelar tersebut pada Piala Dunia 1998 di kandang mereka sendiri.

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

12 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Spanyol Pekan Ke-31: Antoine Griezmann Bikin Brace saat Atletico Madrid Kalahkan Girona 3-1

19 hari lalu

Hasil Liga Spanyol Pekan Ke-31: Antoine Griezmann Bikin Brace saat Atletico Madrid Kalahkan Girona 3-1

Atletico Madrid berhasil melakukan comeback dan menang 3-1 saat menjamu Girona dalam pertandingan pekan ke-31 Liga Spanyol.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

30 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

31 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya