TEMPO Interaktif, Johannesburg - Penyanyi operasi Afrika Selatan yang dipilih Nelson Mandela untuk menyanyi saat upacara pembukaan Piala Dunia 2010 meninggal dua pekan sebelum tampil.
Siphiwo Ntshebe, 34 tahun, penyanyi tenor yang dikenal dengan julukan 'Titisan Luciano Pavarotti', terkena bakteri meningitis saat latihan untuk konser pembukaan Piala Dunia 2010. Ntshebe mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (25/5).
Ntshebe dijadwalkan tampil membawakan lagu bertajuk "Hope" pada 11 Juni. Ia akan tampil sebelum pertandingan pembuka antara Afrika Selatan melawan Meksiko.
Lagu yang rencananya dibawakan Ntshebe memuat pula pidato Mandela. Lagu tersebut direkam sebagai bagian dari album resmi Piala Dunia 2010.
Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Sepp Blatter mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga Ntshebe. "Rasanya sangat menyesakkan karena ia meninggal secara mendadak dan sangat dekat sebelum pembukaan Piala Dunia digelar di tanah Afrika. Tapi kita tidak pernah tahu takdir kita," ujar Blatter.
Ntshebe tumbuh di kawasan miskin di Provinsin Eastern Cape. Ia sudah menyanyi sejak usia lima tahun dan berlatih di Afrika Selatan, Australia, dan Royal College of Music di London. Ia pun pernah tampil di beberapa negara di Eropa.
REUTERS| KODRAT SETIAWAN
Siphiwo Ntshebe, 34 tahun, penyanyi tenor yang dikenal dengan julukan 'Titisan Luciano Pavarotti', terkena bakteri meningitis saat latihan untuk konser pembukaan Piala Dunia 2010. Ntshebe mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (25/5).
Ntshebe dijadwalkan tampil membawakan lagu bertajuk "Hope" pada 11 Juni. Ia akan tampil sebelum pertandingan pembuka antara Afrika Selatan melawan Meksiko.
Lagu yang rencananya dibawakan Ntshebe memuat pula pidato Mandela. Lagu tersebut direkam sebagai bagian dari album resmi Piala Dunia 2010.
Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Sepp Blatter mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga Ntshebe. "Rasanya sangat menyesakkan karena ia meninggal secara mendadak dan sangat dekat sebelum pembukaan Piala Dunia digelar di tanah Afrika. Tapi kita tidak pernah tahu takdir kita," ujar Blatter.
Ntshebe tumbuh di kawasan miskin di Provinsin Eastern Cape. Ia sudah menyanyi sejak usia lima tahun dan berlatih di Afrika Selatan, Australia, dan Royal College of Music di London. Ia pun pernah tampil di beberapa negara di Eropa.
REUTERS| KODRAT SETIAWAN
