Seks Sebelum Bertanding Argentina Oke, Brasil Tidak

Reporter

Editor

Selasa, 1 Juni 2010 16:04 WIB

REUTERS
TEMPO Interaktif, Buenos Aires - Urusan seks bagi pemain selalu menjadi pembahasan menarik tiap kali turnamen besar digelar. Untuk Piala Dunia 2010, dua tim sudah menentukan sikapnya. Argentina membebaskan pemainnya melakukan hubungan seks, bahkan pada malam sebelum pertandingan. Sedangkan Brasil hanya membolehkan hubungan seks dilakukan saat tak ada pertandingan.

Lampu hijau bagi pemain Argentina untuk melakukan hubungan seks selama turnamen diungkapkan dokter tim, Donato Villami. Bicara pada Radio Del Plata, ia mengatakan, "Para pemain akan bisa melakukan hubungan seks selama Piala Dunia di Afrika Selatan. Tapi hanya dengan partner reguler mereka dan tak disertai sampanye atau minuman lain," katanya.

Ia menilai seks sama sekali tak berpengaruh buruk bagi performa tim. "Seks adalah bagian dari kehidupan sosial setiap orang dan bukan sebuah masalah. Masalah baru timbul setelah hal itu dilakukan secara berlebihan, termasuk dengan partner nonreguler atau pada jam yang seharusnya digunakan untuk istirahat," katanya.

Brasil memilih memberikan pembatasan bagi para pemainnya. Pelatih tim itu, Carlos Dunga, menegaskan, para pemainnya bisa melakukan hubungan seks pada hari tak ada pertandingan. "Tak semua orang suka seks, meminum anggur, atau es krim," katanya. "Tapi pada hari libur, setiap orang diizinkan melakukan apa pun yang mereka inginkan."

Tim lain umumnya belum secara terbuka mengungkapkan sikapnya soal seks ini. Tapi Inggris sudah sejak jauh hari memilih membatasi kehadiran istri dan pacar pemain (WAGs) selama turnamen. Mereka hanya diizinkan tinggal di hotel berbeda dan mengunjungi pemain pada saat hari libur pertandingan. Dengan kata lain, sikap pelatih tim nasional Inggris, Fabio Capello, sangat jelas: tak ada seks sebelum pertandingan.

Ilmuwan, pelatih, serta pemain umumnya memiliki pandangan berbeda soal kaitan antara seks sebelum pertandingan dan menurunnya penampilan di lapangan.

Ian Shrier, dokter olahraga dari McGill University di Montreal, Kanada, mengungkapkan, seks sebelum pertandingan dianggap bisa mempengaruhi atlet dalam dua aspek. "Pertama, itu membuat Anda lelah dan lemah pada hari berikutnya. Hal ini sudah terbukti keliru. Kedua, bisa mempengaruhi psikologi atlet, (tapi) yang ini belum ada penelitiannya," katanya.

Baginya, pengaruh seks sebelum pertandingan sangat bergantung pada kondisi atlet. "Bila atlet terlalu risau dan susah tidur, seks mungkin akan membantu menenangkan," katanya. "Tapi bila dia sudah rileks atau, seperti beberapa atlet, tak tertarik pada seks sebelum pertandingan besar, maka tidur yang nyenyak adalah apa yang ia butuhkan."

Sikap pelatih pun umumnya berbeda. Pada 1994, Berti Vogts melarang pemain Jerman melakukan hubungan seks sebelum pertandingan. Tapi tak sedikit pelatih yang tidak mempersoalkan hal itu dan membiarkan pemain memutuskan sendiri.

Ronaldo, yang pernah menjadi tumpuan tim nasional Brasil, justru pernah mengaku menyukai seks sebelum pertandingan. Menurut dia, hal itu membuatnya lebih bersemangat pada keesokan harinya.

Reuters | Goal | Nurdin Saleh

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya