Hari Paling Membahagiakan di Harare

Reporter

Editor

Kamis, 3 Juni 2010 16:08 WIB

Anak-anak berebut susu. Sudah 484 jiwa tewas akiat wabah Kholera di Zimbabwe. di AP| Tsvangirayi Mukwazhi
TEMPO Interaktif,Wajah muram Harare, Ibu Kota Zimbabwe, seketika berubah menjadi ceria Rabu lalu. Kedatangan tim nasional Brasil di kota berpenduduk 1,6 juta jiwa itu untuk sejenak bisa mengusir penderitaan warga kota akibat kebangkrutan ekonomi dan krisis politik yang selama ini mendera mereka.

Demi menyambut pertandingan persahabatan antara tim nasioal Zimbabwe melawan Brasil, kantor-kantor pemerintah dan sekolah-sekolah meliburkan diri setengah hari. Jalanan di Harare, terutama di sekitar National Sport Stadium, mengalami kemacetan sebelum dan sesudah pertandingan. Eforia masyarakat terlihat jelas di jalan-jalan di Harare.

Jauh-jauh hari tiket pertandiangan kedua tim nasioanl itu memang sudah diburu warga. Harga tiket normal sepuluh dollar Amerika Serikat melonjak tiga kali lipat di pasaran. Stadion Nasional yang berkapasitas 60 ribu tempat duduk pun penuh sesak. Tak ada kursi kosong.

"Hari ini adalah momentum istimewa bagi warga Zimbawe. Kami tidak pernah berpikir punya kesempatan melihat tim Brasil di sini,” kata Dean Chikukwa, salah seorang penonton. “Kami cukup berterima kasih karena mereka (Brasil) telah memutuskan melintas di negeri ini. Bagi sebagian dari kita, ini mungkin kesempatan terakhir melihat Brasil secara langsung dengan mata kami sendiri dan tidak melalui televisi.”

Menteri Olahraga, David Coltart, menyatakan,” Ini adalah even olahraga terbesar di Zimbabwe. Ini kesempatan unik memperbaiki citra Zimbabwe.”

Zimbabwe, negeri yang berbatasan dengan bagian utara Afrika Selatan, memang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi dan politik. Negara miskin dengan pendapatan per kapita 375 dollar AS itu baru saja mengalami kekerasan politik pada Pemilu 2008 lalu, yang membuat Presiden Robert Mugabe dikecam negara-negara barat karena aksi-aksi brutal tentara dalam meredam kelompok opsisi.

Kini kelompok oposisi telah bersedia berbagi kekuasaan. Pemimpin mereka, Morgan Tsvangirai, menjabat sebagai Perdana Menteri. Kedua tokoh itu hadir di stadion untuk menyaksikan pertandingan yang dimenangkan Brasil 3-0 itu.

Digelarnya Piala Dunia di Afrika Selatan juga membuka peluang bagi kebangkitan pariwisata Zimbabwe. Sebelum ini negara ini bangkrut industri pariwisatanya akibat kecauan politik dan kekerasan. Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat memasukkan Zimbabwe sebagai negara yang beresiko untuk dikunjungi.

Wabah Piala Dunia kini telah menjangkiti Harare. Kegembiraan menyeruak di mana-mana hingga seorang soporter bernama Dennis Muyambo berkata, "Zimbawe adalah negera yang sangat beresiko bagi sebagian orang, tetapi seperti yang kamu lihat semua orang tersenyum dan ini adalah lingkungan yang penuh damai. Ini hari yang tak terlupakan. Hari paling membahagiakan selama bertahun-tahun.”

BBC | ARIS M

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya