Tapi pada jajak pendapat Reuters untuk Piala Dunia 2006, prediksi para ekonom meleset. Waktu itu, sebagian besar dari 96 responden memperkirakan Argentina yang akan menjadi juara, dan hanya sembilan orang di antaranya yang memfavoritkan Italia.
Dalam survei terakhir, hanya satu ekonom yang berharap Italia mempertahankan gelar juara di Afrika Selatan tahun ini. Dalam jajak pendapat teraktual itu, Argentina menempati urutan ketiga di belakang Spanyol dan Brasil.
"Saya memilih Spanyol karena mereka tampak tidak hanya penuh bakat, tapi juga punya daya tahan dan kekuatan yang tak ada pada mereka pada masa sebelumnya," kata Jean-Francois Mercier, Kepala Ekonom Citi di Afrika Selatan. "Brasil menjadi satu ancaman besar, tapi akankah mereka punya energi untuk bisa melaju sejauh mungkin," Mercier melanjutkan.
Juara Amerika Selatan, Brasil, kini menduduki puncak peringkat di Badan Sepak Bola Dunia (FIFA), dan juara Euro, Spanyol, berada di urutan kedua. Sebanyak 52 dari 68 ekonom berharap minimal satu tim dari Afrika bisa menembus babak perempat final tahun ini. Sebelumnya, baru Senegal pada 2002 dan Kamerun pada 1990 dengan inspiratornya, penyerang Roger Milla. Sedangkan untuk tahun ini, dari Afrika yang paling dijagokan adalah Nigeria, lalu diikuti Kamerun.
Tapi jajak pendapat itu menyatakan bahwa tuan rumah Afrika Selatan akan menjadi tim pertama yang langsung tersingkir dalam babak penyisihan grup putaran final. Peringkat ke-83 FIFA itu menghadapi lawan sulit di babak pertama yang masuk 20 besar dunia, Prancis dan Uruguay, yang sama-sama pernah meraih gelar juara Piala Dunia, serta Meksiko. "Akan sulit buat Afrika Selatan, tapi suara yang memekakkan dari vuvuzelas, trompet khas Afrika, akan menakutkan Meksiko dan Prancis," kata Johannes Khosa, ekonom Nedbank di Johannesburg.
Reuters menanyakan dampak Piala Dunia buat ekonomi kepada sekelompok kecil ekonom Afrika dan spesialis pelaku pasar modal dalam jajak pendapat terpisah. Mereka mengatakan perekonomian Afrika Selatan tidak akan terdongkrak terlalu tinggi. Kedatangan para pelancong tidak sebanyak yang diperkirakan.
Metode dan Messi
Sejumlah peramal menggunakan metode statistik yang kompleks untuk memprediksi siapa yang akan meraih gelar juara Piala Dunia. Pekan lalu, JPMorgan mengatakan Inggris akan menjadi juara berdasar model quant yang digunakan untuk memprediksi kembalinya saham. UBS mengandalkan Brasil, Jerman, dan Italia berbasis analisis probabilitas. Yang lain mengadopsi metode sederhana berdasarkan spekulasi dan takhayul.
"Inggris akan menang jika mereka menurunkan Joe Hart sebagai kiper pertama. Setiap tim dengan mantan pemain Shrewsbury Town akan main dengan bagus," kata Howard Archer, dari IHS Global Insight di London. Shrewsbury adalah klub dari Divisi IV di Liga Inggris.
Sebagian besar ekonom di Eropa dalam jajak pendapat memperkirakan penyerang Argentina, Lionel Messi, akan menjadi pencetak gol terbanyak di Afrika Selatan. Lalu di belakangnya ada penyerang Spanyol, David Villa, dan Wayne Rooney, ujung tombak Inggris. "Messi akan sukses bersama negaranya atas sejumlah poin," kata Noelani King Conradie, dari NKC Independent Economists di Cape Town.
Messi merebut gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 2009, dan pencetak gol terbanyak Euro 2008, David Villa, dibeli Barcelona dari Valencia bulan lalu dengan harga 40 juta euro atau setara Rp 438 miliar.
REUTERS | PRASETYO | BAGUS WIJANARKO