Hooligan "Barras Bravas" Argentina Diperlakukan Bak Raja

Reporter

Editor

Selasa, 8 Juni 2010 11:55 WIB

Pendukung Argentina menunggu diluar stadion sebelum diperbolehkan menyaksikan tim nasional Argentina berlatih di Pretoria, Afrika Selatan (7/6). AP/Ricardo Mazalan
TEMPO Interaktif, Pretoria - Seperti layaknya tamu-tamu hotel, suporter fanatik Argentina duduk mengitari meja makan yang tersaji telur matang, salad, dan hidangan lainnya.

Tak ada yang aneh dalam hal itu -sekelompok pria akan menyaksikan tim kesayangannya di Piala dunia. Tetapi mereka bukan cheerleaders, mereka adalah hooligans alias "barras bravas."

Sebanyak 60 orang diinapkan di Christian Progressive College dan sejauh ini bagi mereka tak ada masalah. "Kami diperlakukan seperti raja," kata salah seorang hooligan yang tak mau disebutkan namanya.

Sebaliknya, para hooligan berjanji akan berkelakuan baik dengan cara membantu mengecat sekolah dan melakukan kegiatan sosial lainnya selama mereka di kota tersebut. Mereka juga akan bersikap penuh damai.

The Associated Press
mendapatkan akses mengunjungi mereka, namun beberapa orang sedikit nervous saat ditanya. "Aku minta Anda keluar dari sini!" kata salah seorang.

Ketegangan tiba-tiba menurun saat Masego, tukang masak dan penunggu sekolah muncul dengan membawa nampan berisi ayam, kentang, dan buah-buahan.

"Mereka semua baik dan berpendidikan," katanya tersenyum. "Mereka makan, nonton televisi, menari, bersenang-senang, dan hidup normal."

Bendera dari berbagai klub sepak bola Argentina nampak menutup tembok putih di ruang makan malam, di antaranya ditutup dengan bendera biru putih, bendera tim nasional Argentina. Di sana juga ada televisi raksasa namun tak dinyalakan.

Mereka diinapkan di sekolah berlantai dua hingga pembukaan Jumat (11/6) saat pembukaan Piala Dunia. Selanjutnya mereka akan menyaksikan pertandingan antara Argentina Nigeria, Sabtu (12/6). Argentina berada di Grup B bersama Yunani dan Korea Selatan, namun Tim Tango paling divaforitkan.

Senin dini hari, 10 hooligan Argentina yang akan menyaksikan Piala Dunia dideportasi ke Angola setelah ditahan di bandar udara utama Afrika Selatan.

Salah seorang di antaranya, Andres "Pillin" Bracamonte dibebaskan dari penjara karena dakwaan pembunuhan tak terbukti, dan jaksa penuntut umum serta hakim mengijinkannya melakukan perjalanan.

"Tanpa perintah hakim, warga Argentina bebas pergi dan melakukan perjalanan," kata juru bicara kepolisian federal Alejandro Farina kepada AP.

"Barras bravas" adalah sebuah kekuatan pasukan di Argentina.
Perjalanan mereka ke Afrika Selatan dalam jumlah besar mengundang kontroversi sebab dilaporkan ada kaitannya dengan pemerintah Argentina Presiden Cristina Fernandez. Masyarakat juga mempertanyakan siapa yang membayar perjalanan mereka.

Para suporter membutuhkan dana sekitar US$8,000 atau setara Rp 74 juta untuk bisa ke Afrika Selatan dari Buenos Aires, termasuk tiket pesawat, kamar, dan urusan lainnya.

Di sekolah tersebut, para hooligan membayar Rp 100 ribu per hari.

Fisher Makubela, seorang inspektur polisi setempat yang menjaga keamanan sekolah mengatakan mereka selama ini senang-senag saja. "Sejauh ini, hanya satu di antara mereka menjadi biang kerok," kata Makubela, usai menyaksikan "barras bravas" selesai sarapan.

AP | CHOIRUL





Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya