Jabulani, Bola yang Semakin Bulat

Reporter

Editor

Kamis, 10 Juni 2010 11:54 WIB

REUTERS/Kai Pfaffenbach
TEMPO Interaktif!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->,Publik Inggris sempat dibikin ketar-ketir bulan lalu. Gara-garanya harian Daily Mail memberitakan bahwa Wayne Rooney cs di kamp latihannya di Austria kesulitan bermain menggunakan Jabulani. Bola resmi buatan Adidas itu sulit dikontrol dan menjadi mimpi buruk bagi penjaga gawang karena melesat terlalu cepat di udara, terutama dalam kondisi atmosfer dengan kadar udara yang tipis khas Afrika Selatan.

Skuad The Three Lions juga mengeluh tidak punya banyak waktu untuk menjajalnya. Jerman, Daily Mail memprediksi, justru bisa meneguk keuntungan karena telah mencoba bola jenis itu di sepanjang musim Bundesliga yang lalu. Sebagai pembanding, Liga Primer Barclay di Inggris menggunakan bola buatan Nike. Dalam pertandingan skala internasional di tanah airnya, Inggris terikat kontrak menggunakan bola Umbro.

Berharap saja Rooney cs hanya belum terbiasa karena Adidas mengklaim Jabulani justru bola paling sempurna yang pernah dibuatnya. Teknologi Grip and Groove yang diusungnya kali ini digadang-gadang mampu membuat Jabulani lebih stabil di udara ketimbang bola lainnya.

Teknologi itu mencakup lapisan bertekstur mikro di permukaan terluarnya, yang memungkinkan para pemain dunia mengontrol bola sesuai dengan kehendak hatinya dengan mudah di segala kondisi cuaca. Klaim itu dibuktikan lewat uji di laboratorium independen di Loughborough University, Inggris, serta uji ribuan kali dalam wind tunnel dan laboratoriumnya sendiri di Scheinfeld, Jerman.

Dengan hanya delapan panel dari material polyurethane dan ethylene vinyl asetat yang terekat oleh panas, Jabulani (yang dalam bahasa setempat berarti berpesta) tidak hanya menjadi bola paling sempurna bulatnya, tapi juga paling akurat yang pernah dibuat Adidas.

"Kami memang terobsesi untuk membuat bola yang bentuk dan beratnya tidak berubah sejak menit pertama hingga ke-90," kata Antonio Zea, Direktur Adidas Soccer Amerika Utara. "Ini adalah tentang kemampuan membuat para pemain bisa menunjukkan kebolehannya mengolah dan mengontrol bola hingga di levelnya yang tertinggi."

Advertising
Advertising

Bukan cuma memberi keseimbangan yang sempurna ketika melayang, Zea menambahkan bahwa bentuk Jabulani yang bulat sempurna juga mengurangi kemungkinan air meresap ke dalamnya. Zea membandingkannya dengan bola pemilik 32 panel, yang pelipitnya saling memotong pasti akan mempengaruhi setiap tendangan dan umpan yang dilepaskan pemain.

"Jabulani menciptakan sebuah permukaan bidang tendang yang homogen," kata dia. "Kami percaya telah meningkatkan permukaan bidang tendang hingga 70 persen yang memungkinkan para pemain mentransfer seluruh kekuatannya ke bola yang hendak ditendangnya."

Manajer Humas Adidas Zobuzwe Ngobese membenarkan bahwa pemain dalam tim yang disponsori Adidas sudah lebih dulu menjajal Jabulani. "Tapi kami hanya memberi mereka produk sampel untuk memancing masukan-masukan," ia menjelaskan.

Para mitra Adidas itu, yakni AC Milan, FC Bayern Muenchen, Orlando Pirates, dan Ajax Cape Town, mencobanya pada 2008. Menurut Ngobese, para pemain tim itu menyumbang perbaikan dalam hal struktur permukaan dan komposisi material. Michael Ballack, misalnya, mengaku terpesona karena merasa bola Jabulani mau mengikuti apa yang diinginkannya.

Jadi semoga saja Wayne Rooney cuma butuh waktu untuk terbiasa.

WURAGIL l ENGINEERINGNEWS | NYTIMES | TELEGRAPH

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya