TEMPO Interaktif,Datang dengan status sebagai juara bertahan, Argentina tak bisa berbuat banyak di partai pembuka Piala Dunia 1982 di Spanyol. Sang jenius Diego Maradona --waktu itu masih berusia 21 tahun -- tak mampu mengangkat performa Tim Tango. Mereka ditekuk Belgia 0-1.
Dengan lawan yang berbeda, kejadian itu terulang lagi delapan tahun kemudian di Italia. Nama besar Argentina tak membuat lawannya, Kamerun, inferior. Di pertandingan pembuka Piala Dunia 1990 itu, Argentina (juara 1986), dipermalukan Kamerun 0-1.
Nasib sama juga dialami Prancis. Bermain di pertandingan pembuka Piala Dunia 2002 di World Cup Stadium, Seul, Korea Selatan, Zinedine Zidane dan kawan-kawan (juara 1998), dipecundangi Senegal 0-1.
Sejak tahun 1974 hingga 2002, format pertandingan pembuka Piala Dunia mempertemukan tim juara bertahan melawan tim satu grup. Selain kekalahan juara bertahan Argentina dan Prancis itu, tiga pertandingan pembuka Piala Dunia yang lain berakhir seri.
Tercatat hanya Jerman pada 1994 dan Brasil pada 1998, yang sukses meraih kemenangan di pertandingan pembuka. Di Amerika Serikat tahun 1994, Jerman (juara 1990) dengan susah payah menekuk Bolivia 1-0. Sedang di Prancis tahun 1998 Brasil (juara 1994) harus berjuang keras sebelum memetik kemenangan 2-1 atas Skotlandia.
Dalam dua Piala Dunia sebelum 1974, pertandingan pembukaan menggunakan format tim tuan rumah menghadapi lawan satu grup. Saat itu, tim-tim tuan rumah juga gagal menghasilkan kemenangan. Meksiko ditahan Uni Soviet 0-0 di tahun 1970 dan di Piala Dunia 1966 tuan rumah Inggris juga bermain seri 0-0 Uruguay.
Sebagian besar pertandingan pembukaan Piala Dunia memang sulit bagi tim-tim juara bertahan maupun tim tuan rumah. Ini berbeda dengan Piala Dunia sebelum 1966 yang kebanyakan tidak mengenal pertandingan pembukaan karena pertandingan beberapa tim dimainkan bersamaan. Saat itu, kemenangan dengan skor-skor besar mudah dijumpai.
Sejak 2006, format pertandingan pembuka kembali mempertemukan tim tuan rumah melawan tim yang satu grup. Waktu itu, untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1966, sebuah tim bisa menang lebih dari dua gol di pertandingan pembuka. Ini terjadi setelah Jerman menundukkan Kostarika 4-2 di laga pembuka Piala Dunia 2006.
Lalu bagaimana dengan laga pembuka Piala Dunia 2010 antara tuan rumah Afrika Selatan melawan Meksiko? Bisa jadi laga pembuka itu akan kembali menjadi laga yang sulit sebagaimana sebagian besar pertandingan pembuka Piala Dunia yang lain
BERBAGAI SUMBER | ARIS M
Dengan lawan yang berbeda, kejadian itu terulang lagi delapan tahun kemudian di Italia. Nama besar Argentina tak membuat lawannya, Kamerun, inferior. Di pertandingan pembuka Piala Dunia 1990 itu, Argentina (juara 1986), dipermalukan Kamerun 0-1.
Nasib sama juga dialami Prancis. Bermain di pertandingan pembuka Piala Dunia 2002 di World Cup Stadium, Seul, Korea Selatan, Zinedine Zidane dan kawan-kawan (juara 1998), dipecundangi Senegal 0-1.
Sejak tahun 1974 hingga 2002, format pertandingan pembuka Piala Dunia mempertemukan tim juara bertahan melawan tim satu grup. Selain kekalahan juara bertahan Argentina dan Prancis itu, tiga pertandingan pembuka Piala Dunia yang lain berakhir seri.
Tercatat hanya Jerman pada 1994 dan Brasil pada 1998, yang sukses meraih kemenangan di pertandingan pembuka. Di Amerika Serikat tahun 1994, Jerman (juara 1990) dengan susah payah menekuk Bolivia 1-0. Sedang di Prancis tahun 1998 Brasil (juara 1994) harus berjuang keras sebelum memetik kemenangan 2-1 atas Skotlandia.
Dalam dua Piala Dunia sebelum 1974, pertandingan pembukaan menggunakan format tim tuan rumah menghadapi lawan satu grup. Saat itu, tim-tim tuan rumah juga gagal menghasilkan kemenangan. Meksiko ditahan Uni Soviet 0-0 di tahun 1970 dan di Piala Dunia 1966 tuan rumah Inggris juga bermain seri 0-0 Uruguay.
Sebagian besar pertandingan pembukaan Piala Dunia memang sulit bagi tim-tim juara bertahan maupun tim tuan rumah. Ini berbeda dengan Piala Dunia sebelum 1966 yang kebanyakan tidak mengenal pertandingan pembukaan karena pertandingan beberapa tim dimainkan bersamaan. Saat itu, kemenangan dengan skor-skor besar mudah dijumpai.
Sejak 2006, format pertandingan pembuka kembali mempertemukan tim tuan rumah melawan tim yang satu grup. Waktu itu, untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1966, sebuah tim bisa menang lebih dari dua gol di pertandingan pembuka. Ini terjadi setelah Jerman menundukkan Kostarika 4-2 di laga pembuka Piala Dunia 2006.
Lalu bagaimana dengan laga pembuka Piala Dunia 2010 antara tuan rumah Afrika Selatan melawan Meksiko? Bisa jadi laga pembuka itu akan kembali menjadi laga yang sulit sebagaimana sebagian besar pertandingan pembuka Piala Dunia yang lain
BERBAGAI SUMBER | ARIS M
