TEMPO Interaktif, Denpasar - Demam Piala Dunia melanda semua orang dari kota hingga desa. Tapi bagaimana jika hal itu juga melanda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? Di balik sosok teknokrat, SBY memiliki perhatian pada permainan sepakbola terutama Piala Dunia.
Hal ini terjadi saat Presiden mengadakan nonton bareng pertandingan Afrika Selatan-Meksiko bersama sejumlah menteri dan wartawan di Hotel Continental, Bali, Jumat malam (11/6). Acara ini diselenggarakan di ruang Ballroom Hotel Continental yang disulap menjadi semacam bioskop. Dengan proyektor dan tata suara ruangan seluas 14 meter X 8 meter siap memanjakan para penikmat bola.
Presiden mengenakan jaket hitam dan celana panjang krem. Presiden duduk di tengah yang diapit Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Selain itu hadir juga Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
Sejak pertandingan dimulai, Presiden fokus menyaksikan pertandingan perdana di grup A ini. Presiden pun juga bereaksi ketika kesebelasan Meksiko menyerang ke gawang tim Afrika Selatan. Hal itu dilakukan dengan menunjuk kegagalan salah seorang pemain Meksiko yang gagal menyarangkan bola ke gawang lawan. Reaksi yang lebih hebat dilakukan Hatta, dengan memukulkan tangannya ke paha. Respons penonton lainnya dengan meneriakkan sahutan.
Presiden tidak hanya sekali saja merespons pertandingan itu. Presiden juga menggeleng-gelengkan kepala ketika serangan tim Meksiko kandas. Presiden juga sempat menunjuk ke arah televisi. Ketika tim Meksiko berhasil menyarangkan bola ke gawang Afrika Selatan, Presiden langsung bertepuk tangan. Ternyata gol itu dianulir wasit karena salah satu pemain terkena offside.
Seusai babak pertama, Presiden memberikan komentar. "Kalau teknik Meksiko sedikit lebih baik," kata Presiden. Presiden pun menanyakan negara di Asia dan Asia Tenggara yang masuk dalam perhelatan akbar empat tahunan ini. "Negara Asia mana yang masuk Piala Dunia, Arab Saudi dan Korea ya?" ujarnya. Selanjutnya, Presiden mempertanyakan kapan Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia. "Kapan PSSI?" ujarnya.
Hal itu ditanggapi Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng. "Kita siap menggantikan kalau ada negara yang mengundurkan diri," ujarnya. Namun, Presiden membesarkan hati bahwa negara di benua Asia yang memiliki jumlah penduduk terbesar juga tidak lolos. "Tidak perlu sakit hati, India dan Tiongkok kan juga tidak lolos. Tapi tidak jadi alasan," ujar Presiden.
Soal gol yang dianulir, Presiden juga mempertanyakan kepada pers alasannya. Andi sebagai menteri bidang olahraga tidak mau kalah. Andi mengungkapkan penganuliran itu offside karena posisi kiper Afrika Selatan berada di depan pemain Meksiko. Tapi menurut Andi, jika hal itu terjadi pada pemain Indonesia pasti sudah mogok. Presiden pun menimpali,"Wasit dikejar nggak kena, di santet."
Di babak kedua, akhirnya skor seri antara Afrika Selatan-Meksiko. Saat gol pertama dari Afrika Selatan, Jero Wacik dan Hatta Rajasa yang besorak kegirangan tim pilihannya berhasil memimpin. Tapi setelah seri, kedua menteri itu diam dengan kekecewaannya.
Diakhir pertandingan, SBY pun berkomentar bahwa Meksiko mengalami penurunan pada babak kedua. Secara teoritis, Meksiko memiliki peringkat lebih baik daripada Afrika selatan. "Agak melemah padahal secara hitungan Meksiko berada di atas (Afrika Selatan)," kata Presiden."1-1 kemenangan Afrika Selatan."
EKO ARI WIBOWO