“Pada usia hampir 33 tahun dan karena peran yang saya mainkan dalam sepakbola, sudah saatnya untuk memberikan temat saya kepada pemain yang lebih berenergi,” tutur Gattuso dalam jumpa pers, Sabtu (12/6).
“Sebagai pemain, ini akan jadi Piala Dunia terakhir saya, tapi saya punya mimpi suatu hari nanti bisa memimpin La Nazionale di turanamen ini sebagai pelatih,” tambahnya.
Gattuso yang akan genap berusia 33 tahun Januari tahun depan, merupakan salah satu kunci sukses Italia merebut Piala Dunia 2006.
Sebagai pemain, ia tak terlalu istimewa dari segi teknik. Tapi, kekurangan itu berhasil ditutupinya dengan kerja kerasnya di lapangan. Ia tak pernah membiarkan lawan menguasai bola dan selalu berusaha merebutnya dengan sekuat tenaga.
Kiprah Gattuso sepanjang musim lalu terhambat oleh serangkaian cedera yang membekapnya. Meski begitu, pelatih Italia, Marcello Lippi, tetap memboyongnya ke Afrika Selatan.
Lippi menyatakan memiliki pemain seperti gattuso dalam skuadnya merupakan sebuah keuntungan terlepas ia diturunkan atau tidak. Pasalnya, pemain AC Milan punya kemampuan khusus untuk membangkitkan semangat para pemain muda.
“Selama 11 tahun saya terbiasa tampil di setiap pertandingan. Saya bermain di Piala Konfederasi dengan kaki yang setengah berfungsi dan setelah mendapat cedera lutut saya masih sering bermain meski kondisi saya tak 100 persen,” ujar Gattuso.
“Saya tahu saya masih penting bagi skuad ini, jika tidak, saya pasti meminta Lippi untuk meninggalkan saya. Saya butuh antusiasme dalam pekerjaan saya, jika tidak, saya tak akan merasa bahagia dan saya lebih suka tinggal di rumah untuk memancing,” tambah pemain yang akrab dipanggil Rino ini.
Besarnya pengaruh Gattuso terhadap rekan-rekannya di timnas Italia membuat ia disebut-sebut sebagai kapten di luar lapangan. Bahkan ada yang menyebutnya asisten pelatih karena kebiasaannya berteriak-teriak memberi instruksi di pinggir lapangan.
“Jika saya tak diturunkan, saya akan menyemangati rekan-rekan saya. Merupakan kehormatan bagi saya mengenakan kostum Azzurri dan atak ada yang lebih baik daripada itu. Saya bahkan mau datang ke Afrika Selatan sebagai water boy sekali pun,” aku Gattuso.
“Saya tak merasa diri saya sebagai kapten di pinggir lapangan. Saya hanya senang memberi nasihat kepada para pemain muda, tapi kaim sudah punya (Fabio) Cannavaro sebagai kapten,” tandasnya.
Gattuso membuat debutnya di timnas Italia 10 tahun silam dan hingga kini ia sudah mengantongi 72 caps.
AP | A. RIJAL