Tak Ada Pesta untuk Tim Korea Utara

Reporter

Editor

Senin, 14 Juni 2010 09:56 WIB

AP/Lee Jin-man
TEMPO Interaktif, New York -Kemeriahan menyambut pertandingan sepak bola Piala Dunia tak hanya berlangsung di Afrika Selatan. Di kantong-kantong kecil imigran di New York, Amerika Serikat, demam Piala Dunia begitu terasa. Sampai-sampai kegiatan di wilayah itu terhenti selama beberapa jam hanya untuk menyaksikan permainan tim tanah air mereka. Imigran umumnya berkumpul, baik dalam kelompok besar maupun kecil, di restoran etnik dan bar olahraga di Little Brazil di Midtown dan Little Ghana di Bronx.

Dari sekian tim yang berlaga di Afrika Selatan, selalu ada kelompok imigran yang menjadi penggemar, bahkan juga pesta untuk merayakannya. Tapi tidak demikian halnya dengan tim Korea Utara. Tim dari negara diktator ini tampaknya sepi pendukung. Alih-alih bertaruh atau meramu minuman khusus untuk menonton permainan tim mereka, penggemar bahkan tak melakukan sorak-sorai.

Padahal pertandingan tahun ini merupakan sejarah yang sangat penting. Sebab, inilah pertama kalinya, selama beberapa dekade, tim sepak bola negara komunis itu berhasil masuk kualifikasi Piala Dunia. Tapi sayang, sejarah ini nyatanya tak mampu membangkitkan gairah para pengungsi atau imigran Korea Utara untuk mendukung kesebelasan negara mereka. Bahkan ada imigran yang tak mengetahui kesebelasan negaranya ikut berlaga.

Henry Kim, pemilik Roma Wine dan Liquor serta pendiri kelompok advokasi pengungsi yang lahir di Korea Utara tapi pindah ke Selatan selama perang, mengaku tak tahu tentang pertandingan sepak bola. Saat diberi tahu, dia hanya mengatakan akan menonton di rumah bersama istrinya.

Ada beberapa alasan yang memang membuat pengungsi Korea Utara tak menunjukkan sikap fanatik atau demam bola seperti pengungsi asal negara lainnya. Selain karena jumlahnya yang sedikit, menurut Departemen Luar Negeri Amerika, jumlah pengungsi negara itu hanya 99 orang dan, sejak 1992, jumlahnya hanya 1.293 orang, juga lantaran faktor keamanan.

Pengungsi Korea Utara umumnya ogah berkumpul atau diketahui keberadaannya karena takut diciduk otoritas atau mata-mata Korea Utara. Selama ini pemerintah Korea Utara menganggap para pengungsi sebagai pengkhianat. Karena itu, keberadaan mereka akan dilacak hingga keluarganya yang ada di Korea Utara, yang dianggap sebagai pengatur pelarian tersebut. Tak mengherankan jika pengungsi Korea Utara, walaupun penggemar berat bola, enggan berkumpul, apalagi menggelar pesta untuk merayakan kesebelasan negaranya bertanding. Kondisi yang sama terjadi di luar New York.

Joseph, 18 tahun, pengungsi Korea Utara yang tinggal di Virginia, mengaku sebagai penggila bola. Namun dia hanya akan menyaksikan pertandingan di rumah keluarga angkatnya. Joseph, yang merahasiakan nama belakang dan lokasi keberadaannya, berhasil keluar dari Korea Utara setelah melintasi sungai yang beku di perbatasan Cina sendirian. Ayahnya mati kelaparan, saudara perempuannya lenyap di Cina, dan ibunya menelantarkannya.

NEW YORK TIMES | SUNARIAH

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya