Dunga Pilih Prestasi Ketimbang Atraksi

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juni 2010 05:40 WIB

Carlos Dunga. AP/Andre Penner
TEMPO Interaktif-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->, Johannesburg – Tindakan Brasil meninggalkan tradisi sepakbola cantik menuju sepakbola pragmatis telah membuahkan hasil kata pelatih Carlos Dunga, Senin (14/6).

Menurut pelatih berusia 46 tahun itu, sejak 1989 sepakbola Brasil telah berubah menjadi tak terlalu artistik dan lebih bergaya Eropa. Dunga sendiri terlibat langsung dalam transisi itu.

“Di Brasil, orang-orang selalu berkata bahwa kami tak lagi memainkan sepakbola indah,” kata Dunga dalam jumpa pers jelang duel pertama Grup G lawan Korea Utara yang akan digelar di Ellis Park, Selasa (15/6).

“Tapi, ada satu poin yang ingin saya tunjukkan: Pada 1989, Brasil tak pernah meraih Copa America selama 30 atau 40 tahun dan gagal merebut Piala Dunia selama 20 tahun.

“Tapi, sejak tahun itu, kami telah memenangi Piala Dunia 1994, menjadi runner-up pada 1998, merebut Piala Dunia lagi pada 2002, Copa America pada 1989, plus empat lainnya (1997, 1999, 2004, 2007)…”

“Saya melihat tingkat kehadiran penonton pada pertandingan Brasil terus bertambah termasuk anak-anak muda di bawah usia 40.

Advertising
Advertising

“Setiap orang punya selera masing-masing dan itu berhak mengungkapkan bagaimana ia ingin timnya bermain. Saya sendiri suka kemenangan.

Sepakbola Brasil sempat dinilai mengalami krisis identitas sejak 1982 ketika mereka menjadi salah satu tim dengan permainan paling indah di Piala Dunia yang gagal menjadi juara.

Kegagaln serupa terjadi pada 1986 sehingga sepakbola Brasil yang dikenal dengan sebutan “jogo bonito” (Permainan Cantik) mulai dipertanyakan.

Brasil pun mengubah gaya mereka sepenuhnya pada Piala Dunia 1990 di mana menjadi salah satu pilar. Tapi, mereka dihentikan tuan rumah Italia di putaran kedua dan Dunga pun jadi kambing hitam atas kegagalan itu.

Dunga langsung bangkit dan menjadi kapten Brasil di Piala Dunia 1994 dan 1998 di mana mereka jad juara dan runner-up. Ia kemudian jadi pelatih seusai Piala Dunia 2006 dan langsung mempersembahkan Copa America 2007 dan Piala Konfederasi 2009.

Permainan Brasil memang tetap atraktif dalam beberapa Piala Dunia terakhir dibanding tim-tim lainnya. Tapi, mereka tak pernah mencapai level penampilan di Piala Dunia 1982 dari segi kualitas.

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya