Laser untuk Messi

Reporter

Editor

Sabtu, 19 Juni 2010 13:18 WIB

Lionel Messi melewati Taye Taiwo dan Lukman Haruna. AP/Ricardo Mazalan
TEMPO Interaktif, Johannesburg - Sinar laser berwarna hijau sempat terlihat saat Argentina menghadapi Nigeria dalam pertandingan perdana mereka di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan di Stadion Ellis Park pada Sabtu pekan lalu. Tak banyak yang melihat, tapi sinar itu terekam jelas oleh lensa para wartawan.

Kemunculannya memang sebentar. Pertama kali sinar hijau itu terlihat saat bintang Argentina, Lionel Messi, akan melakukan tendangan bebas pada pertengahan babak kedua. Bukan hanya Messi, beberapa pemain lain dan pelatih Diego Maradona pun tak luput dari tembakan sinar tersebut.

Tak jelas apa maksud si penembak sinar hijau itu. Yang pasti, penggunaan sinar laser saat pertandingan sepak bola tengah berlangsung, di mana pun, tergolong ilegal. Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) langsung meminta petugas keamanan di Stadion Ellis Park melakukan investigasi.

Insiden serupa pernah terjadi dalam pertandingan Liga Champions Eropa. Saat itu, pada Februari 2008, klub Manchester United berhadapan dengan Olympique Lyon. Sinar laser berwarna merah beberapa kali diarahkan kepada penyerang asal Portugal, Cristiano Ronaldo.

Alat yang digunakan si tangan jahil dalam dua insiden tersebut dipastikan serupa, yakni sebuah pulpen sinar laser yang mudah dibawa ke mana-mana dalam saku. Biasanya, alat ini digunakan sebagai petunjuk ketika seseorang sedang melakukan presentasi.

Semakin banyak pengguna sinar laser, lantaran mudah didapat, timbul kekhawatiran dari sisi keselamatan, terutama jika ditembakkan ke arah mata. Meski intensitas cahayanya tergolong lemah, sinar laser dapat membuat optik mata rusak. Bahkan bukan tidak mungkin menyebabkan kebutaan.

Beberapa keluhan yang ditimbulkan bila sinar laser terkena mata di antaranya adalah kebutaan sesaat, rasa silau, dan dunia terlihat seperti negatif film. Kebutaan sesaat juga dapat terjadi jika melihat sumber cahaya yang sangat terang. Biasanya kemudian hilang hanya dalam hitungan detik.

Bayangan seperti negatif film bisa berlangsung selama beberapa hari. Rasanya seperti ada titik kecil dalam pandangan. Sedangkan paparan cahaya yang menyebabkan silau akan mengurangi pandangan yang jernih. Ini bisa disebabkan oleh cahaya yang sangat terang, seperti sinar laser.

Perangkat sinar laser yang dijual secara bebas pada umumnya memiliki kekuatan yang tak terlalu besar. Tapi, jika terekspos secara langsung pada retina melalui lensa mata, dapat menyebabkan kerusakan yang serius. Bahkan, bila melihat sinar laser lebih dari satu menit, dapat menyebabkan retina mata terbakar.

Perangkat sinar laser yang dijual di pasar termasuk kategori III-A. Artinya, berpotensi menyebabkan kerusakan pada mata. Jika keselamatan menjadi pilihan utama, Anda dapat membeli yang termasuk kategori II karena intensitas cahayanya tak terlalu besar. Namun sinar yang dihasilkan juga tidak terlalu bagus.

Badan Kesehatan Inggris menyarankan agar produk sinar laser yang dijual secara bebas memiliki kekuatan kurang dari 1 miliwatt. Barbara McLaughlan dari Royal National Institute mengatakan, "Perangkat sinar laser yang ada di pasar sering menipu. Seolah terlihat aman, padahal cukup berbahaya."

Pada laga kedua Argentina saat melawan Korea Selatan pada Kamis lalu, beruntung insiden sinar laser tak terulang. Meski tak sempat mengenai mata Messi, keberadaan sinar laser dapat merusak konsentrasi pemain.

EPANORAMA | TELEGRAPH | FIRMAN

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya