Buntut Pemecatan Anelka: Evra Tuding Ada Pengkhianat di Tim Prancis  

Reporter

Editor

Senin, 21 Juni 2010 08:42 WIB

Pemain Perancis Thierry Henry (atas), Patrice Evra, dan Nicholas Anelka, setelah dikalahkan Meksiko 2-0 di stadion Peter Mokaba, Polokwane, Afrika Selatan (17/6). AP/Hassan Ammar

TEMPO Interaktif, KNYSA - Bek kiri Prancis, Patrice Evra, yang juga kapten Les Bleus, mengisyaratkan bahwa ada seseorang yang berusaha merusak spirit perjuangan tim dalam putaran final Piala Dunia di Afrika Selatan. Penyerang Nicolas Anelka sudah ditendang dari skuad Prancis karena bertengkar dengan pelatih Raymond Domenech ketika Prancis kalah 0-2 oleh Meksiko.

Tapi Evra percaya kini harus lebih cemas dengan bahaya lain di internal tim. "Problem Prancis bukan Anelka, tapi pengkhianat di antara kami," kata bek Manchester United itu dalam satu konferensi pers yang berlangsung setelah pemecatan Anelka, Sabtu lalu.

"Kami harus menyingkirkan pengkhianat di antara kami, karena ia ingin melukai tim ini, " Evra melanjutkan. "Tidak ada tikus kecil dalam ruangan kamar ganti kami. Ini datang dari seseorang yang berada di tim dan ingin merusak tim. Kami tidak akan mau bohong. Tapi saya tidak tahu apa-apa tentang orang ini. Saya bukan tukang sulap."

Meski demikian, Evra mengakui bahwa kata-kata Anelka kepada Domenech yang penuh makian, antara lain "jahanam dan dasar anak jalang" tidak dapat diterima. Kapten Les Bleus itu mengatakan ia harus bisa menghentikan perpecahan yang terjadi di antara rekan-rekannya.

Insiden kata-kata kotor yang dilontarkan Anelka kepada Domenech menyulut suasana suram di ruang ganti tim Prancis di Afrika Selatan. Setelah berang dengan keputusan Domenech, yang menyalahkan Anelka atas kekalahan Prancis oleh Meksiko Jumat lalu, sang penyerang itu tidak kelihatan di kamp pelatihan Prancis di Knysa, Sabtu lalu.

Seperti dikutip surat kabar Washington Examiner, insiden ini bukan satu-satunya pemecah keharmonisan di tim Ayam Jantan. Prancis ternyata memiliki segudang masalah perihal kebersamaan tim. Dikabarkan pengatur serangan, Yoann Gourcuff, kerap terlihat sendirian di meja makan, sedangkan rekan-rekannya makan bersama. Frank Ribbery dan Nicolas Anelka disebut-sebut tidak menyukai pemain 23 tahun itu.

Masalah lain yang muncul adalah keputusan Domenech menunjuk Patrice Evra, 29 tahun, sebagai kapten. William Gallas, 32 tahun, ngambek karena ia merasa lebih senior dan lebih cocok mengenakan ban kapten.

Permintaan wartawan agar pejabat tim Prancis memberikan keterangan belum dipenuhi. Kebanyakan pemain memilih bungkam. Pemain tengah, Jeremy Toulalan, mengatakan setiap pemain harus melakukan introspeksi diri. "Keadaan hanya akan membaik jika semua mengetahui apa yang harus dan dilarang untuk dilakukan," ujarnya seusai Prancis takluk kepada Meksiko.

Toulalan, teman baik Gourcuff, mengatakan pemain harus berlaku profesional. "Kita tidak bisa jadi teman baik semua orang," ujarnya, "tapi jangan sampai punya pikiran untuk tidak mengoper bola ke orang yang tidak kita sukai."

Gourcuff mengaku dijadikan kambing hitam atas kekalahan Prancis oleh Meksiko. Padahal, menurut Gourcuff, kegagalan Les Bleus memetik kemenangan di dua laga pertama merupakan kesalahan kolektif. "Sepak bola jadi sangat sulit jika kamu tidak bermain bersama," ujarnya. GOAL. COM | WASHINGTON EXAMINER | PRASETYO | REZA M

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya