Dehidrasi di Suhu Dingin  

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juni 2010 09:49 WIB

REUTERS/Ivan Alvarado
TEMPO Interaktif, Enam dari sembilan stadion yang digunakan dalam Piala Dunia 2010 Afrika Selatan berada di ketinggian di atas 1.000 meter dari permukaan laut. Selain kadar udara tipis, temperatur rendah menjadi warna tersendiri dalam pesta bola empat tahunan ini.

Ketika permainan dihentikan akibat adanya pelanggaran, jarang terlihat pemain mengambil botol minuman di pinggir lapangan. Berbeda jika pertandingan berlangsung di bawah suhu udara panas. Sebenarnya ini berbahaya. Sebab, kekurangan cairan saat beraktivitas berat di tempat berudara dingin dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh.

Hipotermia bukanlah satu-satunya dampak yang ditimbulkan oleh temperatur yang sangat dingin. Sebuah studi di University of New Hampshire menunjukkan bahwa dehidrasi juga bisa timbul akibat udara dingin. Selama ini dehidrasi hanya dikaitkan dengan udara panas. Padahal udara dingin juga bisa menyebabkan banyak cairan dalam tubuh hilang.

"Saat berada di udara dingin, biasanya kita jarang merasa haus," ucap Robert Kenefick, profesor kinesiologi. "Ketika kita tidak merasa haus, maka kita jarang minum. Saat tak ada asupan cairan itulah tubuh kita akan terkena dehidrasi."

Cairan tubuh akan banyak hilang saat berada di tempat berudara dingin, yang disebabkan oleh proses pernapasan. Tubuh juga dipaksa bekerja keras untuk menghangatkan badan. Keringat cepat menguap di tempat berudara dingin dan kering.

Dua pertiga tubuh terdiri atas air. Ketika jumlah cairan dalam tubuh berkurang beberapa persen saja, kita akan terserang dehidrasi. Menurut Kenefick, ketika seseorang berdiam di tempat berudara dingin, ia akan kehilangan cairan 3-8 persen dari total berat badan. Dehidrasi akan lebih parah ketika aktivitas bertambah berat.

Saat tubuh kehilangan cairan di tempat berudara panas, rasa haus segera menyerang. Sedangkan di tempat berudara dingin, ketika tubuh kehilangan cairan, haus tak terasa. "Itu karena udara dingin menghilangkan rasa haus," kata Kenefick, dalam studinya yang dipublikasikan di Journal Medicine and Science in Sports.

Ada dua faktor yang menjadi pemicu agar hormon pengatur jumlah air dalam tubuh bekerja. Ketika tubuh kehilangan cairan, jumlah sodium dalam tubuh meningkat. Volume darah secara keseluruhan juga bertambah. Kondisi ini yang membuat hipotalamus memerintahkan ginjal untuk berhenti memproduksi air seni. Pada waktu bersamaan, hipotalamus memberikan sinyal kepada otak untuk membuat rasa haus agar kadar air dalam tubuh kembali seimbang.

Kenefick menyarankan saat kita berada di tempat berudara panas atau dingin untuk minum sebanyak mungkin, terlebih ketika tubuh melakukan aktivitas berat, seperti bermain sepak bola. Untuk melihat apakah kadar air dalam tubuh sudah seimbang, perhatikan warna urine. Jika bening, berarti kita akan terhindar dari dehidrasi. Jika sebaliknya, segeralah minum. l UNH.EDU | DIETBITES | FIRMAN

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya