TEMPO Interaktif, NELSPRUIT -- Pantai Gading akan menjalani misi mustahil. Laskar Sven-Goran Eriksson itu mengharapkan keajaiban untuk bisa menyelamatkan gengsi Afrika ketika menghadapi Korea Utara pada laga akhir Grup G di Stadion Mbombela, Nelspruit, hari ini.
Pantai Gading memang membutuhkan keajaiban untuk lolos dari grup neraka itu, setelah Portugal mengoyak gawang Korea Utara dengan tujuh gol tanpa balas. Hasil itu membuat Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan menduduki peringkat kedua klasemen dengan nilai 4. Brasil memimpin dengan nilai 6. Adapun Pantai Gading baru mengumpulkan 1 poin dan Korea Utara belum mendapat nilai.
Keajaiban itu bisa berjalan mulus jika Didier Drogba dan kawan-kawan menekuk Chollima dengan mencetak banyak gol. Itu saja belum cukup. Eriksson juga membutuhkan jasa Brasil untuk menang atas Portugal pada laga lainnya.
"Jika kami bisa melakukannya, itu akan menjadi keajaiban besar. Hanya Tuhan yang tahu (apakah kami bisa melakukannya)," ujar Arthur Boka, bek Pantai Gading.
Pertarungan antara Pantai Gading dan Korea Utara diyakini akan berjalan sangat ketat diselingi permainan fisik di antara para pemainnya. Skuad Kim Jong-il itu "hanya" menerima sanksi tiga kartu kuning ketika dihantam Portugal. Sedangkan Pantai Gading melakukan 24 pelanggaran ketika meladeni permainan Brasil.
"Jika Portugal bisa mengalahkan Brasil 7-0, mengapa kami tidak bisa melakukan hal yang sama?" kata Boka. Meski demikian, rekannya, Gervais Kouassi, yang akrab dipanggil Gervinho, agak pesimistis timnya bisa melangkah ke 16 besar. "Bagi kami, yang terpenting adalah, ketika tersingkir, kepala kami tetap tegak," tutur pemain sayap itu, yang mengulangi pernyataannya sampai tiga kali dalam jumpa pers.
Taktik berbeda
Korea Utara diyakini bermain terbuka sesuai dengan arahan pemimpin mereka, Kim Jong-il, ketika melawan Portugal. Mereka sempat tampil bagus ketika hanya kalah tipis 2-1 oleh Brasil pada laga awal. Ketika Korea Utara meladeni Portugal, televisi pemerintah Korea Utara sengaja menyiarkannya secara langsung. Namun pemerintah menyesalkan penampilan mereka karena pemain Portugal sukses menyarangkan tujuh gol tanpa balas.
Pelatih Korea Utara, Kim Jong-hun, menegaskan akan menurunkan taktik berbeda. Ada kemungkinan ia akan memperkokoh barisan pertahanannya saat melawan Pantai Gading.
Hun akan memberi tugas ekstra kepada para pemain bertahannya untuk mewaspadai pergerakan pemain Pantai Gading dari sayap. Umpan-umpan silang dari sayap kiri, yang kerap dilancarkan Gervinho, yang memperkuat klub Lille di Liga 1 Prancis, atau bintang Chelsea, Salomon Kalou, sering merepotkan lini pertahanan lawan.
Korea Utara akan tampil tanpa beban setelah tersingkir. Namun, melihat tetangganya, Korea Selatan, lolos, setidaknya mereka ingin memetik satu poin untuk menegakkan kebanggaan setelah menerima kekalahan terburuk sepanjang sejarah sepak bolanya. "Satu-satunya masalah Korea Utara adalah selalu gagal menyelesaikan peluang akhir," kata Boka. Ia berharap masalah itu tetap ada sampai hari ini, sehingga menguntungkan timnya. l REUTERS | AP | BAGUS WIJANARKO
KOREA UTARA 5-1-3-1
1-Myong-guk -KIPER
5-Kwang-chon -BEK KANAN, 16-Song-chol -BEK TENGAH, 13-Chol-jin -BEK TENGAH, 3-Jun-il -BEK TENGAH, 8-Yun-nam -BEK KIRI
11-In-guk -GELANDANG DI DEPAN LIMA BEK
17-Yong-hak -TENGAH KANAN, 4-Nam-chol -TENGAH TENGAH, 10-Yong-jo -TENGAH KIRI
9-Tae-se -DEPAN SENDIRIAN
PANTAI GADING 4-3-3
1-Barry -KIPER
20-Demel -BEK KANAN, 4-Kolo Toure -BEK TENGAH, 5-Zokora -BEK TENGAH, 17-Tiene/3-BOKA -BEK KIRI
21-Eboue -GELANDANG KANAN, 9-Tiote -GELANDANG TENGAH, 19-Yaya Toure -GELANDANG TENGAH
15-Dindane -PENYERANG KANAN, 11-Drogba -PENYERANG TENGAH, 8-Kalou/10-Kouassi -PENYERANG KIRI