Iniesta mencetak gol kedua Spanyol dan menjadi inspirator La Furia Roja. Sedangkan gol pertama dicetak striker David Villa. “Gol Villa sangat penting, gol itu datang saat kami kesulitan di lapangan,” ujarnya.
Dengan kemenangan ini, Spanyol berada di puncak grup H dan menjadi juara grup. Pada babak 16 besar, La Furia Roja bertemu dengan Portugal yang menjadi runner up G.
Iniesta lahir pada 11 Mei 1984 di Fuentealbilla, Albiceleste, Castile-La Mancha. Pemain tengah Barcelona ini memiliki banyak julukan El Ilusionista, El Anti-Galactico, Cerebro (The Brain) dan terakhir para jurnalis Spanyol menjukinya Don Andres.
Orang tua Iniesta pindah ke Barcelona saat Iniesta berusia 12 tahun. Iniesta kemudia dimasukkan ke sekolah sepak bola milik Barcelona , La Masia. Salah satu bintang lulusan La Masia ini adalah Cesc Fabregas, kapten Arsenal.
Iniesta bermain sebagai gelandang bertahan, namun semakin lama, kemampuanya menguasai, mengontrol dan mengolah bola semakin tajam, belakangan dia pun ditempatkan sebagai gelandang serang.
Pada 2002, pelatih Barcelona saat itu, Louis Van Gaal mempercayainya sebagai pemain utama saat Barca melawan Club Brugge di piala UEFA. Dalam penampilan perdana, Iniesta tampil cemerlang dan dia pun disebut-sebut cocok sebagai pengganti Juan Roman Riquelme.
Pada 2009 Iniesta membawa Barcelona menjadi juara Liga Champion. Di final Barca mengalahkan Manchester United 2-0. Iniesta pun masuk dalam daftar calon peraih Ballon d'Or, pemain terbaik Eropa. Namanya bersanding dengan sejumlah pemain top, Thierry Henry, Lionel Messi, Samuel Eto'o, Xavi, Zlatan Ibrahimovic.
Penyerang Inggris dan MU, Wayne Rooney mengakui kehebatan Iniesta. Setelah final piala Champion, Rooney mengatakan Iniesta pemain terbaik dunia.