FIFA Akui Jabulani Bermasalah  

Reporter

Editor

Minggu, 27 Juni 2010 03:37 WIB

Jabulani. AFP/ CHRISTOF STACHE
TEMPO Interaktif , Johannesburg - FIFA akhirnya mengakui kemungkinan adanya masalah dengan Jabulani, bola resmi Piala Dunia 2010, tapi mereka tak akan melakukan tindakan apa pun hingga usai turnamen.

Banyak pemain mengeluhkan bola produk Adidas lantaran susah diprediksi arahnya dan meluncur terlalu cepat di udara serta menyamakannya dengan bola yang biasa dibeli di supermarket ball.

“Kami tak tuli,” kata sekjen FIFA, Jerome Valcke, dalam jumpa pers, Sabtu (26/6). “FIFA tidak bersikap resisten terhadap apa yang telah dikatakan mengenai bola ini.”

Valcke mengatakan FIFA akan mendiskusikan isu tersebut dengan para pelatih dan perwakilan tim peserta seusai Piala Dunia sebelum bertemu dengan pihak Adidas.

“Ada aturan tentan ukuran dan beratnnya. … Tapi But tersebut harus sempurna,” tambahnya.

Para kiper hampir selalu mengeluhkan bola yang dipakai dalam beberapa Piala Dunia terakhir, tapi kali ini kritikan juga datang dari para striker bahkan pelatih.

Advertising
Advertising

Pelatih Brasil Dunga sempat terlibat adu mulut dengan Valcke tentang Jabulani sebelum turnamen dan menantang pejabat FIFA itu untuk turun ke lapangan dan mencoba mengendalikannya.

Bek Denmark, Daniel Agger, mengatakan bola tersebut membuat para pemain di lapangan seperti “para pelaut mabuk.”

Jabulani bahkan berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar mulai babak 16 Besar karena beberapa pertandingan kemungkinan ditentukan lewat adu penalti.

“Bola-bola telah mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Bola- bola itu menjadi jauh lebih cepat terutama di Johannesburg yang terletak pada ketinggian 1700 meter di atas permukaan laut yang membuat bola jauh lebih cepat lagi (karena tipisnya oksigen),” kata mantan kiper Jerman, Oliver Kahn. “Karenanya, para kiper harus bekerja lebih keras, tapi saya pikir kita tak boleh menjadikan bola atau ketinggian sebagai alasan.

Jumlah gol sepanjang putaran pertama di Afrika Selatan hanya 101 gol, jauh di bawah catatan Piala Dunia 2006 yang mencapai 117. Tapi, kali ini banyak tim yang bermain defensif sehingga sulit untuk menuding bola sebagai faktor utama penyebab minimnya gol.

Dengan tingkat produktivitas seperti itu, Piala Dunia kali ini kemungkinan memunculkan rekor rata-rata gol terendah. Sepanjang putaran pertama tercatat rata-rata 2,1 gol per partai. Sementara pada Piala Dunia 1990, di mana paara pesertanya juga cenderung defensif, tercatat rata-rata 2,21 gol per partai.

Adidas telah membuat bola resmi Piala Dunia sejak 1970 dan mereka dikontrak hingga 2014. Pihak Adidas sendiri berusaha membela Jabulani dengan menyebut bola itu telah dibagi-bagikan kepada semua tim peserta Piala Dunia untuk mencobanya sebelum turnamen digelar.

“Asda banyak keluhan tentang stadion, infrastruktur dan TV, tapi yang pertama harus dikhawatirkan adalah bola, pul sepatu dan kostum,” kata kiper Italia Gianluigi Buffon. “Saya tak mengerti kenapa kita tak kembali saja ke bola versi hitam-putih yang dulu bisa kita mainkan saat masih anak-anak.”

Sisi estektika bola juga ikut dipermasalahkan ujar Valcke dan itulah sebabnya Jabulani dibuat dengan dominasi warna putih setelah bola-bola sebelumnya dikritik lantaran terlalu berwarna.

AP | A. RIJAL

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya