Evra diangkat sebagai kapten oleh pelatih Raymond Domenech jelang Piala Dunia 2010. Tapi, posisi langsung dicabut setelah ia memimpin aksi boikot latihan yang dilakukan para pemain Prancis sebagai ungkapan protes atas pemulangan striker Nicolas Anelka yang telah menghina Domenech.
Insiden itu melengkapi kehancuran Prancis yang akhirnya tesingkir di babak penyisihan setelah gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan.
“Saya telah meminta Dewan Federal (dari Federasi Sepakbola Prancis, FFF) untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap para pemain itu,” kata Thuram yang kini jadi pengurus FFF, seusai pertemuan di Paris.
“Contohnya, sang kapten, Patrice Evra, ia jangan pernah lagi dipanggil (ke timnas),” tambah Thuram yang telah mengoleksi 142 caps buat Prancis dan ikut membantu tim itu merebut Piala Dunia 1998.
"Ketika kita menjadi kapten tim Prancis, kita harus bertanggung pada kostum ini dan publik. Ketika para pemain mengurung diri dalam bus dan pelatih yang membacakan pernyataan mereka, itu menunjukkan sang pelatih tak lagi dihormati.
"Dalam setiap kelompok selalu ada para pemimpin dan orang-orang yang jadi pengikut dan sebagian lain yang tak setuju, tapi tak berani berkata tidak.''
REUTERS | A. RIJAL